Toboali (Antara Babel) - DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung (Babel), akan meninjau lokasi penambangan pasir kuarsa, untuk memastikan kegiatan penambangan tersebut berdampak positif atau negatif bagi masyarakat.

"Dalam waktu dekat ini, kami bersama dinas terkait akan turun langsung ke lapangan untuk melihat dari dekat lokasi yang akan digarap menjadi penambangan pasir kuarsa," kata Anggota DPRD Kabupaten Bangka Selatan, Obie Ardi di Toboali, Selasa.

Berdasarkan informasi masyarakat, kata dia, rencana penambangan pasir kuarsa ini mendapat penolakan dari masyarakat Toboali karena dinilai merusak lingkungan dan merugikan masyarakat di sekitar tambang tersebut.

"Jika memang ada sebagian masyarakat yang menolak, sebaiknya dinas terkait bersama pihak pelaku usaha dapat bersama-sama mencari solusinya, sehingga permasalahan yang ada dapat diatasi," ujarnya.  
    
Menurut dia, segala aktivitas penambangan pasti menimbulkan berbagai dampak, baik bagi lingkungan maupun masyarakat, namun semua itu pasti ada solusi dan tata cara agar berdampak positif lebih banyak dihasilkan dibanding dampak negatifnya.

"Permasalahan yang ada sebaiknya diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, agar tidak merugikan pihak lainnya," katanya.

Namun demikian, kata dia, apabila aktivitas penambangan itu tidak memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat sekitar, tentu tidak perlu dilanjutkan.

Namun sebaliknya, apabila berdampak baik terhadap masyarakat sekitar tentu seharusnya dilakukan, karena selain bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD), juga bisa berpotensi mengurangi pengganguran dan kemiskinan.

Untuk itu, kata dia, diharapkan agar dinas pertambangan dan dinas terkait lainnya dapat bersama-sama dengan pihak DPRD datang langsung ke lokasi sehingga permasalahan yang ada dapat diatasi.

"Nanti akan diajak juga dinas terkait untuk melihat secara langsung aktivitas ini, agar permasalahan yang ada bisa dijawab berdasarkan tupoksi masing-masing satker," katanya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015