Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan debat publik pemilihan kepala daerah (pilkada) merupakan ruang yang diberikan untuk mencerahkan masyarakat.

"Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para peserta untuk memberikan edukasi kepada para calon pemilih terkait isu yang tidak benar yang beredar di masyarakat," kata Ketua KPU Kabupaten Bangka Barat Pardi di Mentok, Rabu.

Menurut dia, di masyarakat saat ini sudah banyak tersebar isu-isu yang berpotensi saling memojokkan antarpeserta sehingga perlu segera diatasi bersama agar tidak membuat suasana semakin gaduh.

Dengan adanya debat publik diharapkan pasangan peserta bisa memberikan sosialisasi, edukasi dan pencerahan agar isu negatif tidak berlarut-larut dan persaingan semakin sehat.

"Dengan adanya penjelasan langsung dari pasangan peserta, masyarakat dan pemilih akan semakin mengetahui visi dan misi pasangan untuk disampaikan langsung," katanya.

Selain itu, debat publik juga memberikan informasi tepat sesuai kebutuhan masyarakat dengan lebih jelas, berbagai permasalahan yang ada di masyarakat bisa ditawarkan solusi yang pas.

"Adanya edukasi dari para peserta akan memudahkan para pemilih memilih pemimpin sesuai kebutuhan saat ini," katanya.

Melalui debat publik, pemilih memiliki gambaran kualitas pasangan calon pemimpin yang akan dipilih pada 9 Desember 2020.

Debat publik Pilkada Bangka Barat 2020 dilaksanakan dua kali, putaran pertama pada Rabu (11/11) malam sedangkan putaran kedua akan dilaksanakan pada 23 November 2020.

Pada putaran pertama mengangkat tema peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik, diikuti tiga pasangan peserta yaitu pasangan Markus-Badri Samsu, Sukirman-Bong Ming Ming dan pasangan Sapri-Edi Arif.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020