Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam pelaksanaan Pilkada 2020
"Salah satu upaya yang kami lakukan adalah mengadakan Natak Kampong atau kunjungan ke kampung-kampung sebagai pengganti program relawan demokrasi yang pada Pilkada 2020 tidak diaktifkan," kata anggota KPU Kabupaten Bangka Barat Yulizar di Mentok, Minggu.
Menurut dia, pemilih pemula memiliki kecenderungan enggan memilih karena belum sepenuhnya memahami pentingnya menjalankan hak pilih untuk ikut menentukan calon pemimpin yang akan memajukan daerah.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka Barat, jumlah warga yang masuk kategori pemilih pemula tercatat lebih dari 3.900 orang.
"Jumlah itu cukup potensial mendongkrak partisipasi pemilih dan kami harapkan bisa menjadi agen perubahan di lingkungan tempat tinggal masing-masing," katanya.
Ia mengatakan Natak Kampong untuk pemilih pemula dilaksanakan dengan mengundang para pelajar di gedung serbaguna kecamatan atau desa untuk mendapatkan sosialisasi kepemiluan.
Natak Kampong pemilih pemula dilaksanakan tidak di sekolah-sekolah karena beberapa sekolah masing menggelar kegiatan belajar daring.
"Pertemuan interaktif kami lakukan untuk meningkatkan pemahaman dan keingintahuan pemilih pemula terhadap pemilu," ujarnya.
Dia berharap para pemilih pemula bisa menjadi duta demokrasi di lingkungan masing-masing, minimal mengajak anggota keluarga yang memiliki hak pilih mencoblos pada 9 Desember 2020.
Menurut dia, Natak Kampong akan terus dilaksanakan di seluruh kecamatan agar mampu memenuhi target partisipasi melebihi 77,5 persen dari jumlah pemilih 134.414 yang terdata dalam daftar pemilih tetap.
"Kami harap mereka tidak golput dan bisa ikut berperan aktif dalam setiap tahapan Pilkada 2020," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Salah satu upaya yang kami lakukan adalah mengadakan Natak Kampong atau kunjungan ke kampung-kampung sebagai pengganti program relawan demokrasi yang pada Pilkada 2020 tidak diaktifkan," kata anggota KPU Kabupaten Bangka Barat Yulizar di Mentok, Minggu.
Menurut dia, pemilih pemula memiliki kecenderungan enggan memilih karena belum sepenuhnya memahami pentingnya menjalankan hak pilih untuk ikut menentukan calon pemimpin yang akan memajukan daerah.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangka Barat, jumlah warga yang masuk kategori pemilih pemula tercatat lebih dari 3.900 orang.
"Jumlah itu cukup potensial mendongkrak partisipasi pemilih dan kami harapkan bisa menjadi agen perubahan di lingkungan tempat tinggal masing-masing," katanya.
Ia mengatakan Natak Kampong untuk pemilih pemula dilaksanakan dengan mengundang para pelajar di gedung serbaguna kecamatan atau desa untuk mendapatkan sosialisasi kepemiluan.
Natak Kampong pemilih pemula dilaksanakan tidak di sekolah-sekolah karena beberapa sekolah masing menggelar kegiatan belajar daring.
"Pertemuan interaktif kami lakukan untuk meningkatkan pemahaman dan keingintahuan pemilih pemula terhadap pemilu," ujarnya.
Dia berharap para pemilih pemula bisa menjadi duta demokrasi di lingkungan masing-masing, minimal mengajak anggota keluarga yang memiliki hak pilih mencoblos pada 9 Desember 2020.
Menurut dia, Natak Kampong akan terus dilaksanakan di seluruh kecamatan agar mampu memenuhi target partisipasi melebihi 77,5 persen dari jumlah pemilih 134.414 yang terdata dalam daftar pemilih tetap.
"Kami harap mereka tidak golput dan bisa ikut berperan aktif dalam setiap tahapan Pilkada 2020," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020