Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengembangkan pelabuhan terintergritas di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mengoptimalkan potensi sumber daya alam.
Direktur Pelabuhan Perikanan (PPN) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan Frist Penehas Lessnussa di Tanjung Pandan, Sabtu mengatakan pengembangan pelabuhan terintegritas di PPN Tanjung Padang penting dilakukan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang disesuaikan dengan geografis.
Ia mengemukakan letak Pelabuhan Perikanan Tanjung Pandan cukup strategis karena berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 dan perlintasan Singapura - Australia.
Menurut dia, pelabuhan perikanan terpadu tersebut menawarkan konsep yang terintegrasi dari banyak unsur, seperti mina, agro dan tourism.
"Konsepnya di pelabuhan itu ada sektor kelautannya, pertaniannya dan pariwisata," ujarnya
Dia mengatakan, konsep pengembangan pelabuhan terintegritas diperlukan dukungan penambahan luas pelabuhan karena kondisi pelabuhan perikanan yang tersedia saat ini luasnya sangat terbatas.
"Pelabuhan dengan konsep terintegritas membutuhan lahan minimal 20 hektare, sedangkan saat ini lahan di PPN Tanjung Pandan hanya 4,93 hektare," katanya.
Dia berharap dukungan dari pemerintah daerah terus berlanjut dimana saat ini sudah tersedia lahan meskipun dengan jarak satu kilometer dari pelabuhan.
"Pelabuhan yang terintegritas dengan berbagai sektor berdampak positif pada peningkatan perekonimian daerah setempat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Direktur Pelabuhan Perikanan (PPN) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan Frist Penehas Lessnussa di Tanjung Pandan, Sabtu mengatakan pengembangan pelabuhan terintegritas di PPN Tanjung Padang penting dilakukan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang disesuaikan dengan geografis.
Ia mengemukakan letak Pelabuhan Perikanan Tanjung Pandan cukup strategis karena berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 dan perlintasan Singapura - Australia.
Menurut dia, pelabuhan perikanan terpadu tersebut menawarkan konsep yang terintegrasi dari banyak unsur, seperti mina, agro dan tourism.
"Konsepnya di pelabuhan itu ada sektor kelautannya, pertaniannya dan pariwisata," ujarnya
Dia mengatakan, konsep pengembangan pelabuhan terintegritas diperlukan dukungan penambahan luas pelabuhan karena kondisi pelabuhan perikanan yang tersedia saat ini luasnya sangat terbatas.
"Pelabuhan dengan konsep terintegritas membutuhan lahan minimal 20 hektare, sedangkan saat ini lahan di PPN Tanjung Pandan hanya 4,93 hektare," katanya.
Dia berharap dukungan dari pemerintah daerah terus berlanjut dimana saat ini sudah tersedia lahan meskipun dengan jarak satu kilometer dari pelabuhan.
"Pelabuhan yang terintegritas dengan berbagai sektor berdampak positif pada peningkatan perekonimian daerah setempat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021