TNI Angkatan Darat melaksanakan kegiatan pemberian vaksin COVID-19 bagi purnawirawan TNI AD, warakawuri dan seluruh keluarga besar.
Ketua Persatuan Purnawirawan TNI AD Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, dalam siaran pers TNI AD, Jumat, mengatakan program vaksinasi tersebut merupakan arahan dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.
Sekitar 500 dosis lebih Vaksin COVID-19 telah diberikan kepada Purnawirawan TNI AD, Warakawuri dan keluarga pada awal pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pemberian vaksin itu merupakan upaya TNI AD untuk membantu pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan Vaksinasi Nasional kepada masyarakat Indonesia.
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini, di antaranya Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan tentunya prajurit TNI Angkatan Darat baik yang berada di Mabesad maupun kesatuan lain.
Purnawirawan dan warakawuri sebelum vaksinasi mesti melewati semua tahap pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis dan vaksinator, mayoritas vaksin diberikan kepada mereka yang sudah berusia di atas 59 tahun.
Tidak sedikit yang berusia lanjut yang bisa melewati tahapan dengan baik dan layak diberikan vaksin COVID-19, diantaranya Siti Hardjanti Soemoeharjomo yang merupakan istri Almarhum Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar, kemudian juga ada Lendarlina yang berusia 89 tahun.
"Biasa saja rasanya, seperti disuntik kalau kita (berobat saat) sakit, ya sama saja. Jadi kita perlu sekali mengikuti vaksinasi, ini sudah keharusan karena sekarang ini karena keadaan penyakit COVID-19 masih gawat," kata Siti Hardjanti.
Purnawirawan TNI AD Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo mengatakan tidak perlu takut divaksin dan mengajak semua pihak untuk ikut dalam program vaksinasi COVID-19.
Vaksin kata dia memang diperlukan saat ini untuk menangkal pandemi COVID-19. Kemudian, vaksin lanjut Johannes bukan kali ini saja di terima selama hidup.
"Teman-teman tidak perlu takut lah kalau divaksin, itu dari bayi saja kita sudah divaksin, kalau anda tidak divaksin anda sebenarnya menjadi pembunuh potensial bagi orang sekitarnya yang bisa kena, (sementara) mungkin kamunya kuat. Jangan jadi penakut, vaksin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Ketua Persatuan Purnawirawan TNI AD Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, dalam siaran pers TNI AD, Jumat, mengatakan program vaksinasi tersebut merupakan arahan dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.
Sekitar 500 dosis lebih Vaksin COVID-19 telah diberikan kepada Purnawirawan TNI AD, Warakawuri dan keluarga pada awal pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pemberian vaksin itu merupakan upaya TNI AD untuk membantu pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan Vaksinasi Nasional kepada masyarakat Indonesia.
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini, di antaranya Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan tentunya prajurit TNI Angkatan Darat baik yang berada di Mabesad maupun kesatuan lain.
Purnawirawan dan warakawuri sebelum vaksinasi mesti melewati semua tahap pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis dan vaksinator, mayoritas vaksin diberikan kepada mereka yang sudah berusia di atas 59 tahun.
Tidak sedikit yang berusia lanjut yang bisa melewati tahapan dengan baik dan layak diberikan vaksin COVID-19, diantaranya Siti Hardjanti Soemoeharjomo yang merupakan istri Almarhum Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar, kemudian juga ada Lendarlina yang berusia 89 tahun.
"Biasa saja rasanya, seperti disuntik kalau kita (berobat saat) sakit, ya sama saja. Jadi kita perlu sekali mengikuti vaksinasi, ini sudah keharusan karena sekarang ini karena keadaan penyakit COVID-19 masih gawat," kata Siti Hardjanti.
Purnawirawan TNI AD Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo mengatakan tidak perlu takut divaksin dan mengajak semua pihak untuk ikut dalam program vaksinasi COVID-19.
Vaksin kata dia memang diperlukan saat ini untuk menangkal pandemi COVID-19. Kemudian, vaksin lanjut Johannes bukan kali ini saja di terima selama hidup.
"Teman-teman tidak perlu takut lah kalau divaksin, itu dari bayi saja kita sudah divaksin, kalau anda tidak divaksin anda sebenarnya menjadi pembunuh potensial bagi orang sekitarnya yang bisa kena, (sementara) mungkin kamunya kuat. Jangan jadi penakut, vaksin," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021