Satuan Tugas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menemukan satu unit speedboat yang membawa penumpang masuk Pulau Bangka tanpa memiliki dokumen hasil tes usap atau rapid test antigen.
"Speedboat itu berisi empat orang, dan seluruhnya tidak memiliki hasil tes usap sehingga kami tahan sementara untuk diperiksa terlebih dahulu, sebagai upaya pencegahan kemungkinan penyebaran COVID-19 di daerah ini," kata Sekretaris Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Sidharta Gautama di Mentok, Rabu.
Ia menjelaskan, speedboat tersebut merapat ke Pulau Bangka melalui jalur tikus yaitu di Pantai Baturakit, Kelurahan Tanjung, Mentok.
"Pengamanan terhadap pengemudi dan penumpang speedboat atau yang biasa disebut speed lidah tersebut dilakukan berdasarkan informasi dari warga yang menyebutkan adanya kapal kecil yang merapat di Pantai Baturakit, Mentok," katanya.
Berdasarkan informasi itu, Satgas Angkutan Laut Pos AL Mentok bersama instansi terkait lainnya langsung bergerak ke lokasi dan melakukan pemeriksaan dokumen.
Speed lidah Rizky tersebut membawa penumpang dua orang, satu orang tekong dan satu anak buah kapal, berangkat dari Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Setelah diperiksa kelengkapan dokumen, mereka tidak memiliki keterangan hasil tes usap antigen dan tidak menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Empat orang tersebut, terdiri dari tekong atau pengemudi bernama M. Supri (30), ABK Sandi Al Bukhori (18), dan dua penumpang bernama Zulkifli (43) dan Ramadhan (24).
"Mereka selanjutnya kami arahkan untuk melakukan tes usap antigen di RS Bakti Timah Mentok dan hasilnya negatif," katanya.
Setelah diketahui hasil pemeriksaan negatif, dua penumpang diizinkan melanjutkan perjalanan ke rumah saudaranya yang beralamat di Mentok dan ABK mengambil udang di Desa Belolaut dan untuk selanjutnya diminta segera kembali ke daerah asal.
"Setelah diberikan peringatan dan edukasi, speedboat kembali ke daerah asal, Sungsang," ujarnya
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Speedboat itu berisi empat orang, dan seluruhnya tidak memiliki hasil tes usap sehingga kami tahan sementara untuk diperiksa terlebih dahulu, sebagai upaya pencegahan kemungkinan penyebaran COVID-19 di daerah ini," kata Sekretaris Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Sidharta Gautama di Mentok, Rabu.
Ia menjelaskan, speedboat tersebut merapat ke Pulau Bangka melalui jalur tikus yaitu di Pantai Baturakit, Kelurahan Tanjung, Mentok.
"Pengamanan terhadap pengemudi dan penumpang speedboat atau yang biasa disebut speed lidah tersebut dilakukan berdasarkan informasi dari warga yang menyebutkan adanya kapal kecil yang merapat di Pantai Baturakit, Mentok," katanya.
Berdasarkan informasi itu, Satgas Angkutan Laut Pos AL Mentok bersama instansi terkait lainnya langsung bergerak ke lokasi dan melakukan pemeriksaan dokumen.
Speed lidah Rizky tersebut membawa penumpang dua orang, satu orang tekong dan satu anak buah kapal, berangkat dari Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Setelah diperiksa kelengkapan dokumen, mereka tidak memiliki keterangan hasil tes usap antigen dan tidak menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Empat orang tersebut, terdiri dari tekong atau pengemudi bernama M. Supri (30), ABK Sandi Al Bukhori (18), dan dua penumpang bernama Zulkifli (43) dan Ramadhan (24).
"Mereka selanjutnya kami arahkan untuk melakukan tes usap antigen di RS Bakti Timah Mentok dan hasilnya negatif," katanya.
Setelah diketahui hasil pemeriksaan negatif, dua penumpang diizinkan melanjutkan perjalanan ke rumah saudaranya yang beralamat di Mentok dan ABK mengambil udang di Desa Belolaut dan untuk selanjutnya diminta segera kembali ke daerah asal.
"Setelah diberikan peringatan dan edukasi, speedboat kembali ke daerah asal, Sungsang," ujarnya
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021