Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membangun lahan percontohan padi sawah seluas 64 hektare di Desa Namang.
"Lahan percontohan ini untuk memotivasi para petani padi sawah dalam mengubah pola tanam untuk meningkatkan produksi," kata Wakil Bupati Bangka Tengah, Herry Erfian di Koba, Kamis.
Wabup menjelaskan lahan percontohan atau demplot padi sawah itu merupakan binaan pemerintah daerah dimana penggarapannya selalu didampingi para penyuluh pertanian.
"Di lahan percontohan itu kami menganjurkan petani menggunakan pupuk organik cair MA11 yang ternyata mampu meningkatkan produksi," ujarnya.
Ia menjelaskan dengan menggunakan pupuk organik cair MA11 dapat meningkatkan produksi dari 6,2 ton/hektare menjadi 10 hingga 11 ton per hektare.
"Peningkatan produksinya sangat luar biasa, maka kami mendorong warga untuk mengubah pola tanam dan penggunaan pupuk," ujarnya.
Namun demikian, kata mantan anggota DPD ini mengakui dengan luas tanam lahan persawahan yang mencapai sekitar 350 hektare dan produksi rata-rata 6,2 ton/hektare belum mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal.
"Justeru itu kami terus berupaya menjalankan program ekstensifikasi dan intensifikasi lahan persawahan dan mendorong petani menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan produksi beras lokal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Lahan percontohan ini untuk memotivasi para petani padi sawah dalam mengubah pola tanam untuk meningkatkan produksi," kata Wakil Bupati Bangka Tengah, Herry Erfian di Koba, Kamis.
Wabup menjelaskan lahan percontohan atau demplot padi sawah itu merupakan binaan pemerintah daerah dimana penggarapannya selalu didampingi para penyuluh pertanian.
"Di lahan percontohan itu kami menganjurkan petani menggunakan pupuk organik cair MA11 yang ternyata mampu meningkatkan produksi," ujarnya.
Ia menjelaskan dengan menggunakan pupuk organik cair MA11 dapat meningkatkan produksi dari 6,2 ton/hektare menjadi 10 hingga 11 ton per hektare.
"Peningkatan produksinya sangat luar biasa, maka kami mendorong warga untuk mengubah pola tanam dan penggunaan pupuk," ujarnya.
Namun demikian, kata mantan anggota DPD ini mengakui dengan luas tanam lahan persawahan yang mencapai sekitar 350 hektare dan produksi rata-rata 6,2 ton/hektare belum mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal.
"Justeru itu kami terus berupaya menjalankan program ekstensifikasi dan intensifikasi lahan persawahan dan mendorong petani menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan produksi beras lokal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021