Koba (Antara Babel) - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Useng Komara mengatakan sebagian warga ada yang membangun pabrik mini untuk mengolah minyak serai wangi.

"Sudah ada beberapa warga yang membangun pabrik penyulingan minyak serai wangi. Setahu kami ada dua pabrik yang sudah jalan dan berkembang dengan baik," ujarnya di Koba, Senin.

Ia menjelaskan, pemerintah daerah mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha minyak serai wangi karena permintaan pasar cukup tinggi dan harganya juga lumayan mahal.

"Justru itu kami dari pemerintah daerah akan mendorong pengembangan ekonomi kreatif seperti ini dengan melakukan pembinaan dan menyalurkan bantuan untuk mengembangkan usaha tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan, bahan baku pabrik penyulingan minyak serai wangi itu ada yang dari kebun warga itu sendiri dan ada juga dari warga lain yang menjual bahan baku ke pabrik tersebut dengan harga Rp400 per kilogram.

"Namun sejauh ini berdasarkan pantauan kami di lapangan bahwa pabrik penyulingan minyak serai wangi tersebut masih kekurangan bahan baku," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini warga masih menjadikan serai wangi sebagai tanaman sela di kebun milik mereka sehingga hasilnya belum begitu maksimal.

"Hanya ada sekitar empat hektare warga yang memiliki kebun serai, itu hanya dijadikan tanaman sela saja sehingga belum begitu bisa diharapkan," ujarnya.

Makanya ke depan, kata dia, warga akan didorong memanfaatkan lahan yang kosong khusus ditanami pohon serai sehingga produksi minyak serai wangi di daerah ini bisa meningkat.

"Kami juga mendorong para UKM untuk mengemas produk minyak serai wangi tersebut dengan baik, sehingga memiliki nilai jual cukup tinggi," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015