Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan seluruh masyarakatmewaspadai penyebaran Demam berdarah dengue (DBD) karena terjadi peningkatan kasus di daerah itu.

"Saya mengingatkan seluruh masyarakat mewaspadai penyebaran DBD mengingat selama tiga bulan terakhir sejak September hingga November 2021 ditemukan ratusan kasus DBD," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Jumat.

Demam berdarah adalah penyakit akibat gigitan nyamuk pembawa virus Dengue, penyakit DBD menyebabkan gejala demam tinggi dan flu dan jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat dapat mengakibatkan kematian.

"Masyarakat harus benar-benar mewaspadi kondisi kebersihan lingkungan terutama disaat musim penghujan seperti sekarang dimana berpotensi menimbulkan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk Aedes Aegypti," katanya.

Dia mengatakan, pencegahan dini penyebaran DBD harus dilakukan oleh masyarakat seperti rutin menguras bak mandi seminggu sekali, membersihkan tampungan air, memasang kelambu, menimbun barang bekas dan penyebaran abate.

"Selain di lingkungan warga, lingkungan perkantoran juga harus memperhatikan kebesihan kantor dengan menerapkan kegiatan gotong royong atau Jumat bersih," ujarnya.

"Jika ada pasien DBD, tim akan melakukan epidemiologi di lingkungan sampai jarak tiga rumah dari titik rumah pasien DBD," katanya.

Boy Yandra menegaskan, pihaknya bersinergi dengan dinas kesehatan ,puskesmas dan posyandu melakukan sosialisasi pencegahan DBD termasuk membagikan serbuk abate secara gratis ke masyarakat.

"Untuk diketahui masyarakat, indikasi nyamuk yang dapat menyebabkan DBD yakni nyamuk beruas hitam putih, biasanya mencari makan pukul 06.00 WIB sampai 08.00 WIB dan pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB," jelasnya.

Diingatkan masyarakat untuk segera ke dokter atau puskesmas terdekat jika mengalami keluhan  demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda pendarahan di kulit berupa bintik pendarahan (petechie), lebam (echymosis), atau ruam (purpura) dan lainnya.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021