Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberikan pendampingan bisnis dan tata kelola usaha agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) semakin maju dan bermanfaat untuk warga setempat.

"Sebagai langkah awal kami bekerja sama dengan Sekolah BUMDes Ubok Sekicing untuk menyusun beberapa agenda untuk membantu memajukan BUMDes yang masuk klasifikasi siap dan usaha sudah berjalan," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Desa Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Bangka Barat Winda di Mentok, Rabu.

Kerja sama dengan Sekolah BUMDes Ubok Sekicing yang sudah diluncurkan beberapa hari lalu, kemudian ditindaklanjuti dengan menjalankan program Pojok BUMDes dengan kegiatan memberikan edukasi pengelolaan bisnis kepada BUMDes Jerieng Gemilang di Desa Pelangas, Kecamatan Simpangteritip.

"Ini langkah nyata tindak lanjut kerja sama Sekolah BUMDes Ubok Sekicing, kami ingin bergerak cepat dan tepat untuk membantu para pengelola BUMDes agar mampu menjalankan bisnis yang menguntungkan dan bisa memberi manfaat untuk warga di desa masing-masing," katanya.

Winda mengatakan, pengalaman yang dibagikan para pengampu atau pengajar di Sekolah BUMDes Ubok Sekicing inspiratif dan berkompeten sehingga tepat dibagikan kepada para pelaku usaha dan pengelola BUMDes.

"Ini masih tahap awal, kami berharap ilmu yang dibagikan berguna dan bisa diterapkan untuk memajukan BUMDes di Bangka Barat," katanya.

Pada kegiatan Sekolah BUMDes yang digelar di Desa Pelangas, Simpangteritip tersebut, sebanyak 27 peserta mendapatkan materi dari para pengampu dari kalangan akademisi Universitas Bangka Belitung, antara lain Dr. Amri dan Erwin MM. Ph.D yang juga merupakan pengusaha sukses di Provinsi Babel.

Dalam materi strategi bisnis yang disampaikan, Erwin mengatakan BUMDes memiliki posisi strategis untuk meningkatkan pendapatan desa dan perlu mendapatkan dukungan agar bisa terus berkembang.

"Pendapatan desa selama ini masih terbatas dan tergantung dari dana desa. Padahal BUMDes bisa menjadi salah satu pilar untuk menghasilkan uang," katanya.

Untuk itu, BUMDes perlu membangun relasi untuk pengembangan bisnis dan menambah pengetahuan tentang bisnis sukses.

Sementara itu, Dr. Amri membagikan pengalaman kepada para peserta terkait bisnis yang dijalankan selama ini, yaitu praktik ekspor madu agar tidak ada gas yang berlebih saat dimasukkan ke dalam kemasan botol.

"Untuk mengatasi kendala tersebut, kami hanya memanfaatkan ilalang sehingga tidak ada gas berlebih saat dikemas dan masuk dalam pesawat," katanya.

Selain memberikan materi ilmu terapan untuk membuka wawasan dalam bisnis, Pemkab Bangka Barat melalui kerja sama program Sekolah BUMDes Ubok Sekicing juga akan memberikan pendampingan tata kelola, membuka wawasan pemasaran dan upaya pemajuan bisnis BUMDes.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022