Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Naziarto membahas kebijakan dan strategi penataan ruang bersama Wakil Ketua DPRD Babel Amri Cahyadi beserta dua anggota DPRD lainnya yakni, Haryanto dan Johansen Tumanggor dan Forkopimda terkait.
"Dari rapat ini kita bisa mendapatkan suatu hasil rumusan sebagai bahan untuk disampaikan ke DPRD Babel," kata Sekda Naziarto di Pangkalpinang, Selasa.
Naziarto memaparkan berkenaan dengan potensi sosial ekonomi Kepulauan Babel di tahun 2021 seperti halnya lapangan pekerjaan meliputi pertanian, kehutanan dan perikanan, kemudian pertambangan dan penggalian, hingga perdagangan besar dan eceran. Ada juga potensi perkebunan pertanian serta lapangan usaha.
Berkenaan isu strategis di Babel, ada melalui pengembangan KPPN Belitung, KPPN Bangka Selatan, dan KPPN Belitung Timur, kemudian kawasan industri Sadai, DPP Babel/KEK Tanjung Kelayang dan kawasan transmigrasi di kawasan transmigrasi Batu Betumpang.
Selanjutnya tentang pengembangan perkebunan, perikanan, pertambangan, masih belum optimal karena masih terbatasnya industri pengolahan. Perkembangan destinasi pariwisata belum merata, perlindungan dan pengembangan taman bumi/geopark, kualitas dan kapasitas sumber daya manusia terbatas dengan daya saing yang rendah, laju pertumbuhan ekonomi melambat di lapangan usaha unggulan perkebunan, perikanan, pertambangan industri pengolahan dan pariwisata.
Selain itu, konektivitas jaringan transportasi ketenagalistrikan dan telekomunikasi masih terbatas dan belum merata, kualitas kuantitas dan kontinuitas sumber daya air terbatas karena jaringan sumber daya air belum berkembang dengan baik dan tidak terawat.
"Pelayanan jaringan SPAM perpipaan regional belum berkembang, pelayanan jaringan SPAL-d, fasilitas pengelolaan limbah B3 belum ada domestik regional dan SPAL non domestik belum berkembang," ujarnya.
TPA regional juga belum berkembang, kualitas permukiman yang menurun dengan sarana pelayanan yang belum merata, kualitas lingkungan hidup yang menurun, risiko bencana tinggi tetapi prasarana pengurangan risiko bencana terbatas.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Dari rapat ini kita bisa mendapatkan suatu hasil rumusan sebagai bahan untuk disampaikan ke DPRD Babel," kata Sekda Naziarto di Pangkalpinang, Selasa.
Naziarto memaparkan berkenaan dengan potensi sosial ekonomi Kepulauan Babel di tahun 2021 seperti halnya lapangan pekerjaan meliputi pertanian, kehutanan dan perikanan, kemudian pertambangan dan penggalian, hingga perdagangan besar dan eceran. Ada juga potensi perkebunan pertanian serta lapangan usaha.
Berkenaan isu strategis di Babel, ada melalui pengembangan KPPN Belitung, KPPN Bangka Selatan, dan KPPN Belitung Timur, kemudian kawasan industri Sadai, DPP Babel/KEK Tanjung Kelayang dan kawasan transmigrasi di kawasan transmigrasi Batu Betumpang.
Selanjutnya tentang pengembangan perkebunan, perikanan, pertambangan, masih belum optimal karena masih terbatasnya industri pengolahan. Perkembangan destinasi pariwisata belum merata, perlindungan dan pengembangan taman bumi/geopark, kualitas dan kapasitas sumber daya manusia terbatas dengan daya saing yang rendah, laju pertumbuhan ekonomi melambat di lapangan usaha unggulan perkebunan, perikanan, pertambangan industri pengolahan dan pariwisata.
Selain itu, konektivitas jaringan transportasi ketenagalistrikan dan telekomunikasi masih terbatas dan belum merata, kualitas kuantitas dan kontinuitas sumber daya air terbatas karena jaringan sumber daya air belum berkembang dengan baik dan tidak terawat.
"Pelayanan jaringan SPAM perpipaan regional belum berkembang, pelayanan jaringan SPAL-d, fasilitas pengelolaan limbah B3 belum ada domestik regional dan SPAL non domestik belum berkembang," ujarnya.
TPA regional juga belum berkembang, kualitas permukiman yang menurun dengan sarana pelayanan yang belum merata, kualitas lingkungan hidup yang menurun, risiko bencana tinggi tetapi prasarana pengurangan risiko bencana terbatas.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022