Muntok, 18/11 (ANTARABabel) - Pelaku wisata Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, meminta pemerintah kabupaten setempat meninjau ulang pemberlakuan izin mendirikan bangunan dalam upaya menumbuhkan ekonomi masyarakat.
"Bukannya kami tidak taat pajak, namun kami hanya ingin agar ekonomi warga tumbuh terlebih dahulu, tidak sepi seperti sekarang ini," ujar pemilik Kafekustik di Jalan raya Peltim Muntok, Zamka Mirno Minggu.
Ia mengatakan, dengan meniadakan berbagai pungutan untuk mendirikan bangunan usaha diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam upaya mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
"Tidak adanya berbagai persyaratan perizinan pembuatan bangunan, kami harapkan dapat memotivasi warga membuka berbagai usaha dalam upaya menggiatkan ekonomi sekaligus meningkatkan sektor pariwisata daerah," ujar
Kabupaten Bangka Barat merupakan daerah pemekaran yang harus mengejar ketertinggalan dalam berbagai sektor dari daerah lain yang membutuhkan peran serta banyak pihak untuk membangun daerah.
Selain itu, kata dia, rencana pembukaan Pelabuhan Tanjung Api-api Sumatera Selatan juga menjadi suatu peluang yang harus segera ditangkap daerah dengan mempersiapkan Kota Muntok sebagai salah satu tujuan wisata.
"Belum sempat membuka usaha, Pemkab sudah mengajukan berbagai persyaratan perizinan, baik itu IMB, SIG, izin pariwisata dan lainnya yang membuat warga dan para calon investor mengurungkan niatnya membuka usaha, ini kan sayang," kata dia.
Menurut dia, sebaiknya Pemkab memberikan kemudahan dengan memberikan kesempatan kepada warga di daerah itu membuka berbagai usaha sesuai keinginan dan keahliannya untuk menumbuhkan sektor ekonomi kreatif.
Selain itu, Pemkab juga diharapkan mampu menggandeng para investor menanamkan modalnya terutama dalam sektor pariwisata yang saat ini sudah mulai menggeliat di daerah itu dengan memberikan berbagai kemudahan perizinan dan penetapan lahan sesuai rencana tata ruang.
"Kalau perlu dalam jangka waktu satu tahun pertama setelah investasi berjalan tidak dikenakan pajak, baru pada tahun kedua dan seterusnya dipungut, itu tentu akan memotivasi investasi daerah," kata dia.
Ia mengatakan, dengan menggeliatnya berbagai sektor ekonomi masyarakat terutama dalam hal perdagangan berbagai produk kreatif seperti kuliner khas daerah, pernak-pernik dan penginapan, kafe, wisata keluarga dan lainnya, diharapkan mampu mendukung pariwisata.
"Kami berharap, Pemkab bijaksana menerapkan berbagai perizinan yang dikeluarkan, jangan sampai perizinan tersebut menimbulkan ketakutan kepada warga dan investor luar daerah yang hendak membuka usahanya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012
"Bukannya kami tidak taat pajak, namun kami hanya ingin agar ekonomi warga tumbuh terlebih dahulu, tidak sepi seperti sekarang ini," ujar pemilik Kafekustik di Jalan raya Peltim Muntok, Zamka Mirno Minggu.
Ia mengatakan, dengan meniadakan berbagai pungutan untuk mendirikan bangunan usaha diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam upaya mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
"Tidak adanya berbagai persyaratan perizinan pembuatan bangunan, kami harapkan dapat memotivasi warga membuka berbagai usaha dalam upaya menggiatkan ekonomi sekaligus meningkatkan sektor pariwisata daerah," ujar
Kabupaten Bangka Barat merupakan daerah pemekaran yang harus mengejar ketertinggalan dalam berbagai sektor dari daerah lain yang membutuhkan peran serta banyak pihak untuk membangun daerah.
Selain itu, kata dia, rencana pembukaan Pelabuhan Tanjung Api-api Sumatera Selatan juga menjadi suatu peluang yang harus segera ditangkap daerah dengan mempersiapkan Kota Muntok sebagai salah satu tujuan wisata.
"Belum sempat membuka usaha, Pemkab sudah mengajukan berbagai persyaratan perizinan, baik itu IMB, SIG, izin pariwisata dan lainnya yang membuat warga dan para calon investor mengurungkan niatnya membuka usaha, ini kan sayang," kata dia.
Menurut dia, sebaiknya Pemkab memberikan kemudahan dengan memberikan kesempatan kepada warga di daerah itu membuka berbagai usaha sesuai keinginan dan keahliannya untuk menumbuhkan sektor ekonomi kreatif.
Selain itu, Pemkab juga diharapkan mampu menggandeng para investor menanamkan modalnya terutama dalam sektor pariwisata yang saat ini sudah mulai menggeliat di daerah itu dengan memberikan berbagai kemudahan perizinan dan penetapan lahan sesuai rencana tata ruang.
"Kalau perlu dalam jangka waktu satu tahun pertama setelah investasi berjalan tidak dikenakan pajak, baru pada tahun kedua dan seterusnya dipungut, itu tentu akan memotivasi investasi daerah," kata dia.
Ia mengatakan, dengan menggeliatnya berbagai sektor ekonomi masyarakat terutama dalam hal perdagangan berbagai produk kreatif seperti kuliner khas daerah, pernak-pernik dan penginapan, kafe, wisata keluarga dan lainnya, diharapkan mampu mendukung pariwisata.
"Kami berharap, Pemkab bijaksana menerapkan berbagai perizinan yang dikeluarkan, jangan sampai perizinan tersebut menimbulkan ketakutan kepada warga dan investor luar daerah yang hendak membuka usahanya," ujarnya.
Editor : Donatus Dasapurna Putranta
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012