Muntok, 27/11 (ANTARABabel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, meningkatkan kesejahteraan keluarga dalam upaya dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk di daerah itu.
"Berbagai program Bina Keluarga yang terus kami lakukan diharapkan mampu memberikan pemahaman setiap anggota keluarga agar bisa lebih produktif dan berpikiran maju sehingga lebih mudah menerima pentingnya memiliki keluarga kecil," ujar Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Barat Emma Yulie di Muntok, Selasa.
Ia menjelaskan, program bina keluarga yang dikembangkan di daerah itu menyentuh setiap anggota keluarga yang meliputi bina keluarga balita (BKB), bina keluarga remaja (BKR) dan bina keluarga lansia (BKL).
"Dalam setiap pertemuan, kami memberikan langsung berbagai upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan memberikan keterampilan yang bisa menumbuhkan ekonomi keluarga sesuai keinginan dan potensi yang dimiliki," ujarnya.
Ia mengatakan, program BKB diarahkan kepada setiap anggotanya untuk lebih memperhatikan hak-hak anak untuk bisa hidup bersosial dan pemenuhan kesehatan balita seperti dengan mengaktifkan pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang diisi kegiatan seperti penyuluhan seputar balita, pantauan tumbuh kembang balita, mengasuh anak sesuai umur dan lainnya.
"Untuk program BKB kami sudah memiliki 1.409 orang anggota yang tersebar di enam kecamatan meliputi Kecamatan Muntok 62 orang, Simpang Teritip 255 anggota, Kelapa 415 anggota, Jebus 64 anggota, Parittiga 64 anggota dan Tempilang 549 anggota," ujarnya.
Selain itu, Pemkab juga secara berkalanjutan mengaktifkan program BKR dalam upaya memberikan pendidikan reproduksi kepada anggota keluarga usia remaja untuk mendapatkan informasi dari orang yang tepat.
Menurut dia, usia remaja sangat rawan melakukan hubungan seks di luar nikah yang bisa mempengaruhi kesehatan dan penyebaran berbagai penyakit seperti HIV, Aids dan berbagai kelamin berbahaya sehingga perlu mendapatkan pendidikan dari tempat yang benar.
"Keterbukaan informasi dan mudahnya membuka situs-situs porno melalui internet memiliki dampak luar biasa bagi perkembangan remaja, ini yang perlu mendapatkan perhatian khusus terutama bagi para orang tua untuk memperketat pengawasan pergaulan anak-anak remajanya," ujarnya.
Untuk anggota BKR di daerah itu sampai saat ini sudah terbentuk sebanyak enam kelompok di Kecamatan Tempilang dengan jumlah keluarga anggota 379 orang, dan jumlah kader aktif sebanyak 12 orang.
"Kelompok BKR rata-rata melakukan pertemuan sebulan sekali dengan diisi berbagi kegiatan positif seperti sosialisasi mengenai remaja, ternak ayam potong dan gotong royong," ujarnya.
Dalam upaya memberdayakan para lanjut usia agar tetap produktif, Pemkab sudah memiliki program unggulan BKL yang sampai saat ini berhasil menjangkau sebanyak 393 orang anggota yang tersebar di Kecamatan Kelapa sebanyak 55 orang dan Tempilang 338 orang.
Menurut dia, para lansia ini secara periodik mingguan atau bulanan mendapatkan kegiatan bermanfaat seperti senam lansia, pembinaan mental spiritual, pengecekan kesehatan, pengobatan gratis, pembagian susu dan berbagai kegiatan yang bisa menambah kesejahteraan anggota.
"Program BKL diharapkan dapat menumbuhkan semangat kemandirian para lansia sehingga tidak menjadi beban anggota keluarga," ujarnya.
Berbagai program tersebut diharapkan mampu menumbuhkan semangat kemandirian setiap anggota keluarga sekaligus dalam upaya mewujudkan individu-individu keluarga yang sejahtera baik secara pikiran, jiwa, kesehatan maupun ekonominya.
"Kami yakin jika setiap individu anggota keluarga memahami pentingnya pendidikan, kesehatan, ekonomi dan mental, program keluarga berencana akan terwujud dengan sendirinya," kata Emma.