Muntok, 27/11 (ANTARABabel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, pada 30 November 2012 akan menggelar kontes durian lokal di Kecamatan Jebus dan Parittiga.
"Kontes ini kami lakukan dalam upaya mempromosikan durian lokal agar bisa diakui sebagai salah satu varietas durian unggulan nasional seperti durian namlung," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat, Suhadi di Muntok, Selasa.
Dalam upaya meningkatkan kelas durian lokal menjadi durian unggulan nasional tersebut, Pemkab turut mengundang praktisi dan pakar durian dari Palembang, Sumatera Selatan sebagai juri.
"Pengakuan dari juri bertaraf nasional penting untuk merekomendasikan ke Balai Penelitian Buah (Balitbu), mengenai kualitas durian lokal seperti durian tembaga, putri dewa, si jantung dan jenis durian lainnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, daerah itu masih memiliki beberapa jenis durian selain namlung, seperti durian segantar bumi, si jantung, si liur, tembaga dan putri dewa yang rasa dan besarnya tidak kalah dengan durian namlung.
Menurut dia, selain dalam upaya mengangkat durian lokal menjadi salah satu durian unggul nasional, kegiatan tersebut juga diharapkan mampu mengembalikan daerah itu menjadi sentral pengembangan durian di Babel.
Ia mengatakan, pada zaman dahulu Kabupaten Bangka Barat merupakan sentra pengembangan durian, durian namlung menjadi salah satu buktinya.
"Sayang saat ini durian sudah banyak berkurang karena dianggap kurang menjajikan untuk diandalkan sebagai usaha pokok masyarakat yang banyak beralih ke sektor pertambangan," ujarnya.
Padahal, kata dia, jika dihitung nilai ekonomisnya, durian tidak kalah dengan sektor lain karena harga durian masih bertahan tinggi yang rata-rata dijual Rp10.000 per butir ukuran kecil, untuk ukuran besar bisa mencapai Rp50.000 per butir.
Ia mengatakan, diadakannya kontes di Kecamatan Jebus karena daerah itu dan Kecamatan Parittiga yang letaknya berdekatan, saat ini sudah musim durian yang bahkan sudah dijual sampai ke luar daerah.
"Potensi perkebunan hortikultura seperti ini yang akan terus kita pacu agar meningkat produksinya karena memiliki nilai ekonomis tinggi, selain bisa dijual dalam bentuk buah, durian juga potensial dikembangkan dalam bentuk makanan olahan," ujarnya.
Ia yakin, ke depan dengan berbagai bantuan bibit, perluasan lahan dan sentuhan teknologi, durian lokal akan mampu menembus pasar nasional karena dari segi rasa dan visual tidak kalah dengan durian unggulan nasional dari daerah lain.
Menurut dia, digelarnya kontes durian tersebut juga menjadi salah satu langkah untuk mendapatkan pengakuan dari Balai Penelitian Buah (Balitbu), untuk mendapatkan label atau hak paten durian varietas unggul nasional.
"Kami yakin dengan digelarnya kontes dan lomba durian akan mampu meningkatkan animo warga menanam durian unggul lokal dengan harapan ke depan Bangka Barat dapat menjadi sentra durian," katanya.
Ia menambahkan, untuk memenuhi permintaan pasar yang terus mengalir, pihaknya bekerja sama dengan salah satu petani durian sedang berupaya melakukan rekayasa agar durian ini mampu berbuah sepanjang tahun.