Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan mendorong para pedagang Pasar Trem Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai memanfaatkan transaksi non tunai.
"Ini merupakan salah satu upaya kita untuk mendukung implementasi digitalisasi pasar rakyat se-Indonesia karena transaksi non tunai lebih aman, cepat, mudah dan murah," kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edy Josinar Purba di Pangkalpinang, Rabu.
Menurut dia, pelaksanaan transaksi non tunai ini nantinya akan mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong perkembangan ekonomi keuangan digital di seluruh Indonesia.
"Kami berharap para pedagang di Pasar Trem atau biasa dikenal dengan Pasar Pembangunan Pangkalpinang semakin terbiasa dengan pola pembayaran non tunai," katanya.
Pasar Trem merupakan salah satu dari empat pasar yang menjadi percontohan pasar yang menerapkan pembayaran non tunai di tahun 2022 untuk wilayah Bangka Belitung.
Program ini terlaksana hasil sinergi bersama antara BI, Kementerian Perdagangan, Pemkot Pangkalpinang melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Tenaga Kerja dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) di wilayah Pangkalpinang.
"Sudah terdapat lebih dari 25 persen pedagang memiliki QRIS yang disediakan pihak perbankan di Kota Pangkalpinang," ujarnya.
Ia mengharapkan implementasi kanal pembayaran digital melalui QRIS untuk para pedagang di Pasar Trem dapat diperluas, terutama dari sisi akuisisi.
"Kunci dari optimalisasi penggunaan QRIS yaitu melalui tingkat pemahaman yang baik oleh para pedagang," ujarnya.
Menurut dia, program ini tidak hanya berhenti dalam proses akuisisi pedagang, tetapi sinergi perbankan juga diperlukan untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran para pedagang dengan aktif melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Ini merupakan salah satu upaya kita untuk mendukung implementasi digitalisasi pasar rakyat se-Indonesia karena transaksi non tunai lebih aman, cepat, mudah dan murah," kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edy Josinar Purba di Pangkalpinang, Rabu.
Menurut dia, pelaksanaan transaksi non tunai ini nantinya akan mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong perkembangan ekonomi keuangan digital di seluruh Indonesia.
"Kami berharap para pedagang di Pasar Trem atau biasa dikenal dengan Pasar Pembangunan Pangkalpinang semakin terbiasa dengan pola pembayaran non tunai," katanya.
Pasar Trem merupakan salah satu dari empat pasar yang menjadi percontohan pasar yang menerapkan pembayaran non tunai di tahun 2022 untuk wilayah Bangka Belitung.
Program ini terlaksana hasil sinergi bersama antara BI, Kementerian Perdagangan, Pemkot Pangkalpinang melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Tenaga Kerja dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) di wilayah Pangkalpinang.
"Sudah terdapat lebih dari 25 persen pedagang memiliki QRIS yang disediakan pihak perbankan di Kota Pangkalpinang," ujarnya.
Ia mengharapkan implementasi kanal pembayaran digital melalui QRIS untuk para pedagang di Pasar Trem dapat diperluas, terutama dari sisi akuisisi.
"Kunci dari optimalisasi penggunaan QRIS yaitu melalui tingkat pemahaman yang baik oleh para pedagang," ujarnya.
Menurut dia, program ini tidak hanya berhenti dalam proses akuisisi pedagang, tetapi sinergi perbankan juga diperlukan untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran para pedagang dengan aktif melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022