Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan telah melakukan berbagai program, di antaranya adalah secara simultan mendorong para nelayan untuk meningkatkan hasil produksinya.
"Kami sudah melakukan program dengan memberikan stimulasi kepada para nelayan baik berupa pelatihan maupun sarana prasarana untuk memotivasi agar lebih giat mengembangkan usahanya melalui kelompok nelayan atau koperasi," Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Babel Agus Suryadi saat mengisi talkshow di IN Radio, dengan tema program "Ku Cinta Babelku", di Pangkalpinang, Selasa.
Agus mengatakan, saat ini produksi ikan Bangka Belitung sebenarnya telah melampaui target seperti data tahun 2021 perikanan tangkap yang menghasilkan ikan sebanyak 220.491 ton, namun demikian konsumsi ikan di Bangka Belitung juga tinggi.
Dilihat dari nilai tukar nelayan dari data statistik, nilai tukar nelayan tangkap berada di posisi 112,36 lebih tinggi dari nilai tukar pembudidaya yang berada di posisi 91,74.
"Kita terus mendorong para nelayan ikan tangkap maupun budidaya untuk memfasilitasi pengolahan hasil perikanan pelaku usaha berdasarkan kewenangan," ujarnya.
Sementara itu,saat disinggung tentang peran DKP Babel dalam mendorong Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, Agus menjelaskan bahwa sebagai daerah maritim pemanfaatan daerahnya harus dominan di kelautan.
"Pemerintah Pusat dengan program poros maritim diturunkan di Kementerian sebagai program ekonomi biru dan kebetulan di kita Hijau Biru Babelku. Program seperti percepatan luasan konservasi untuk cadangan ikan, ekosistem dan terumbu karang, dan pembangunan sarana prasarana seperti Pelabuhan, contohnya di TPI Muara Sungai Baturusa yang dibangun oleh Gubernur Erzaldi Rosman dulu adalah bentuk nyatanya," terang Agus.
Dengan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, Agus yakin Indonesia akan menjadi negara yang berdaulat yaitu bangsa yang sejahtera.
"Para nelayan juga kita harap dapat beradaptasi dengan teknologi. DKP Babel siap membantu dan memfasilitasi para nelayan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Kami sudah melakukan program dengan memberikan stimulasi kepada para nelayan baik berupa pelatihan maupun sarana prasarana untuk memotivasi agar lebih giat mengembangkan usahanya melalui kelompok nelayan atau koperasi," Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Babel Agus Suryadi saat mengisi talkshow di IN Radio, dengan tema program "Ku Cinta Babelku", di Pangkalpinang, Selasa.
Agus mengatakan, saat ini produksi ikan Bangka Belitung sebenarnya telah melampaui target seperti data tahun 2021 perikanan tangkap yang menghasilkan ikan sebanyak 220.491 ton, namun demikian konsumsi ikan di Bangka Belitung juga tinggi.
Dilihat dari nilai tukar nelayan dari data statistik, nilai tukar nelayan tangkap berada di posisi 112,36 lebih tinggi dari nilai tukar pembudidaya yang berada di posisi 91,74.
"Kita terus mendorong para nelayan ikan tangkap maupun budidaya untuk memfasilitasi pengolahan hasil perikanan pelaku usaha berdasarkan kewenangan," ujarnya.
Sementara itu,saat disinggung tentang peran DKP Babel dalam mendorong Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, Agus menjelaskan bahwa sebagai daerah maritim pemanfaatan daerahnya harus dominan di kelautan.
"Pemerintah Pusat dengan program poros maritim diturunkan di Kementerian sebagai program ekonomi biru dan kebetulan di kita Hijau Biru Babelku. Program seperti percepatan luasan konservasi untuk cadangan ikan, ekosistem dan terumbu karang, dan pembangunan sarana prasarana seperti Pelabuhan, contohnya di TPI Muara Sungai Baturusa yang dibangun oleh Gubernur Erzaldi Rosman dulu adalah bentuk nyatanya," terang Agus.
Dengan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, Agus yakin Indonesia akan menjadi negara yang berdaulat yaitu bangsa yang sejahtera.
"Para nelayan juga kita harap dapat beradaptasi dengan teknologi. DKP Babel siap membantu dan memfasilitasi para nelayan," tutupnya.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023