Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya meningkatkan daya tarik wisata guna memberikan kenyamanan bagi seluruh wisatawan maupun para pelaku perjalanan yang datang ke daerah itu.

"Pariwisata merupakan salah satu potensi yang akan terus dikembangkan, tidak hanya dalam meningkatkan pembangunan di lokasi wisata, namun juga memberikan pelayanan yang lebih baik kepada siapa saja yang berkunjung ke daerah ini," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Kamis.

Berbicara soal potensi ekonomi sektor pariwisata, Sukirman menjelaskan salah satu rencana untuk meningkatkan daya tarik wisata di Bangka Barat, yaitu menjadikan Mentok bukan hanya sebagai tempat persinggahan, namun bertransformasi menjadi tujuan wisata.

Selama ini, Mentok yang berada di ujung barat Pulau Bangka hanya menjadi pintu keluar masuk warga yang melakukan perjalanan penyeberangan dari Pulau Bangka menuju Pulau Sumatera, maupun sebaliknya.

"Ke depan kami upayakan agar mereka tidak hanya sekedar numpang lewat di Mentok, namun perlu singgah untuk menikmati berbagai potensi wisata yang ada Mentok yang telah lama ditetapkan sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia tersebut," katanya.

Kota Mentok memiliki berbagai keunikan yang menarik untuk dinikmati dengan latar belakang kota yang kaya akan wisata sejarah, keindahan Bukit Menumbing, pesona alam pantai, dan wisata keberagaman yang tergambar jelas dari pola klaster Eropa, Cina dan Melayu.

Baca juga: Pemkab Bangka Barat manfaatkan Porprov Babel 2023 untuk kemajuan pariwisata

"Keberagaman, kebersamaan dan ramah tamah warga Bangka Barat akan berikan suasana yang nyaman, aman dan asyik, sehingga siapapun yang datang untuk menyeberang atau sebaliknya tidak bosan selama di perjalanan," katanya.

Untuk meningkatkan kenyamanan para pengunjung maupun para pelaku perjalanan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan fasilitas pendukung dan memotivasi masyarakat, terutama yang bergerak dalam sektor pariwisata untuk meningkatkan pelayanan yang dibutuhkan.

Selain fokus pada pembangunan dan pengembangan pariwisata, Pemkab bangka barat juga akan mengoptimalkan potensi Pelabuhan Tanjungkalian yang menjadi pintu gerbang utama Bangka-Sumatera Selatan.

Keberadaan pelabuhan penyeberangan ini merupakan salah satu potensi yang akan terus dikembangkan karena ke depan diyakini akan semakin banyak warga yang memanfaatkan jalur penyeberangan ini, baik yang ingin ke Pulau Sumatera maupun Jawa.

"Jalur ini memangkas waktu perjalanan para pengendara kendaraan bermotor dari Pulau Bangka menuju Jakarta. Sudah terbukti lebih cepat dan murah lewat jalur ini dibandingkan ke Jakarta melalui Pelabuhan Pangkalbalam di Pangkalpinang," katanya.

Menurut dia, perjalanan dari Jakarta ke Bangka Barat hanya memakan waktu sekitar 14 jam, sedangkan untuk Jakarta ke Pangkalbalam memakan waktu sekitar 30 jam.

Baca juga: Pemkab Bangka Barat gandeng komunitas tingkatkan promosi pariwisata

Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming menyebutkan ASDP Pelabuhan Tanjungkalian saat ini juga sudah memberikan respons positif dan terus berupaya meningkatkan pelayanan dan fasilitas untuk memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada para pelaku perjalanan dan pengguna jasa penyeberangan.

Kini para penumpang dapat menikmati fasilitas ruang tunggu pelabuhan yang telah dilengkapi dengan pusat jajanan dan produk UMKM. Pedagang kecil juga dapat berjualan dan menempati ruang-ruang yang telah disediakan.

"Saat ini ASDP sudah berubah, pelayanan, ruang tunggu, semua sudah berubah. Kita bersama-sama memikirkan dan mencoba memberikan sentuhan kearifan lokal agar semakin menarik dan nyaman," katanya.

Selain peningkatan di dalam kawasan Pelabuhan Tanjungkalian, pemerintah juga membantu menyiapkan terminal penyangga yang berada persis di sebelah kawasan pelabuhan. Terminal ini penting dan dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai tempat menampung kendaraan jika terminal tunggu di dalam kawasan Pelabuhan Tanjungkalian penuh.

"Terminal penyangga yang cukup luas lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti toilet, mushalla, tempat istirahat dan pusat jajan ini untuk mengurangi kepadatan di dalam kawasan pelabuhan, termasuk mengurangi terjadinya antrean di jalan raya yang bisa mengganggu arus lalu lintas," katanya.

Selain itu, penyediaan terminal penyangga di lokasi itu juga diharapkan akan menjadi pusat ekonomi baru bagi warga setempat.

Baca juga: Menerobos peluang usaha pariwisata melalui koperasi

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023