Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya mempermudah akses pendidikan, untuk menekan angka putus sekolah.
"Kita permudah akses pendidikan dengan membuka sekolah baru, dengan begitu angka putus sekolah bisa ditekan," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Bupati mengatakan itu menyikapi angka putus sekolah di daerah itu mencapai 44 ribu orang tidak tamat SMP dari usia muda hingga tua dan 8.500 orang tidak tamat SMA.
"Memang itu angka lumayan tinggi, maka kita buka sekolah baru terutama tingkat SD dan SMP untuk mempemudah akses pendidikan," ujarnya.
Bupati mencontohkan bahwa pemerintah daerah tahun ini membangun sekolah baru untuk tingkat SD di Desa Bukit Kijang dan Desa Mangkol.
"Sebelumnya kita juga sudah membangun SMPN 4 di Kecamatan Koba, tujuannya tidak lain adalah untuk mempermudah akses pendidikan agar masyarakat mau bersekolah," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah Iskandar mengatakan tingginya angka putus sekolah terutama untuk jenjang SMP karena ada sebagian yang memang tidak melanjutkan pendidikan setelah lulus SD dan ada juga yang putus di tengah jalan.
"Makanya yang berat itu meningkatkan rata-rata lama sekolah, namun kami berupaya keras untuk menaikkan angka rata-rata lama sekolah," ujarnya.
Ia mengatakan, kalau menurut angka BPS angka rata-rata lama sekolah tersebut dihitung dengan mengambil data penduduk yang usianya sudah 25 tahun ke atas.
"Itu bukan usia sekolah lagi dan ternyata menurut data BPS, orang di Bangka Tengah yang sudah produktif dan segala macamnya banyak yang tidak tinggal di Bangka Tengah, itu tentu tidak masuk hitungan angka putus sekolah," demikian Iskandar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023