Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, segera mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warga di tiga desa, yaitu Penyak, Kurau Barat, dan Kurau Timur, dengan membangun sistem pengembangan air minum (SPAM).

"Tiga desa itu merupakan wilayah pesisir, air di tiga desa itu tidak layak karena berwarna merah dan berbau sehingga butuh pembangunan jaringan air bersih yang memadai," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.

Ia mengatakan itu saat menggelar rapat koordinasi terkait dengan pembangunan sarana air bersih ibu kota kecamatan (IKK) bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bangka Belitung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Perlu kami berikan gambaran bahwa penduduk di dua desa itu sangat kesulitan air bersih, maka kita meminta dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PUPR, red.) untuk membantu menjawab kesulitan air bersih warga kami," ujarnya.

Ia mengatakan dalam tahun jaringan air bersih diupayakan tersambung di tiga desa tersebut yang bekerja sama dengan PDAM Tirta Bangka Tengah dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bangka Belitung.

"Kita membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mewujudkannya karena air sumber kehidupan masyarakat, pemerintah perlu hadir untuk memenuhi kebutuhan hajat orang banyak," ujarnya.

Ia juga menyampaikan beberapa kendala pembangunan air bersih di tiga desa tersebut di antaranya anggaran untuk menyambungkan saluran air supaya bisa sampai ke setiap rumah.

"Justru itu kita butuh dukungan dari kementerian terkait karena sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi warga kami di tiga desa itu," ujarnya.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bangka Belitung Kementerian PUPR Miarka Risdawati menyatakan berupaya merealisasikan pembangunan air bersih di tiga desa tersebut.

"Kita minta perangkat daerah dapat saling mendukung dengan memperkuat validitas pendataan sesuai dengan regulasi yang ada, kemudian dituangkan ke dalam dokumen perencanaan sehingga arah pembangunan tidak terlepas dari perencanaan yang ada," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023