Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sebanyak 1.200 ekor sapi di daerah itu telah sudah mendapat vaksin penguat atau booster guna mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Total 1.200 ekor sapi di Belitung sudah mendapat vaksin booster PMK," kata Kepala Bidang Peternakan DKPP Belitung, Suparman di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia vaksinasi penguat tersebut diberikan kepada sapi-sapi lokal di daerah itu agar tidak terinfeksi penyakit mulut dan kuku.
"Pemberian vaksin kami harapkan hewan ternak terlindungi dan lebih kuat serangan virus PMK," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini kasus PMK di Belitung sudah nihil atau tidak ditemukan lagi.
"Dengan tidak ditemukan kasus PMK, wilayah Belitung sudah ditetapkan zero PMK pada hewan ternak baik sapi maupun kambing," katanya.
Namun lanjut Suparman, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap kedatangan hewan ternak dari luar daerah.
"Kami terus melakukan pengawasan terutama dari hewan ternak di luar daerah guna mengantisipasi penyebaran PMK," ujarnya.
Ia menambahkan, selain mewaspadai wabah PMK pihaknya juga mewaspadai wabah Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.
"Kami sudah membentuk dua tim yang dipimpin langsung oleh dokter hewan berkeliling melakukan pengawasan di kandang-kandang," katanya.
Dikatakan dia pihaknya juga memberikan cairan disinfektan kepada para peternak dan penjual hewan kurban di daerah guna mengantisipasi penyebaran virus PMK dan LSD.
"Karena memang saat ini di Babel dan Belitung memang belum ditemukan kasus LSD," ujarnya.
Ia mengimbau para peternak agar dapat menjaga kebersihan kandang guna mengantisipasi penyebaran virus PMK dan LSD.
"Kami harapkan cairan disinfektan tersebut dapat disemprotkan sekali sehari dan rutin melakukan pengasapan di kandang guna membunuh serangga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Total 1.200 ekor sapi di Belitung sudah mendapat vaksin booster PMK," kata Kepala Bidang Peternakan DKPP Belitung, Suparman di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia vaksinasi penguat tersebut diberikan kepada sapi-sapi lokal di daerah itu agar tidak terinfeksi penyakit mulut dan kuku.
"Pemberian vaksin kami harapkan hewan ternak terlindungi dan lebih kuat serangan virus PMK," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini kasus PMK di Belitung sudah nihil atau tidak ditemukan lagi.
"Dengan tidak ditemukan kasus PMK, wilayah Belitung sudah ditetapkan zero PMK pada hewan ternak baik sapi maupun kambing," katanya.
Namun lanjut Suparman, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap kedatangan hewan ternak dari luar daerah.
"Kami terus melakukan pengawasan terutama dari hewan ternak di luar daerah guna mengantisipasi penyebaran PMK," ujarnya.
Ia menambahkan, selain mewaspadai wabah PMK pihaknya juga mewaspadai wabah Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.
"Kami sudah membentuk dua tim yang dipimpin langsung oleh dokter hewan berkeliling melakukan pengawasan di kandang-kandang," katanya.
Dikatakan dia pihaknya juga memberikan cairan disinfektan kepada para peternak dan penjual hewan kurban di daerah guna mengantisipasi penyebaran virus PMK dan LSD.
"Karena memang saat ini di Babel dan Belitung memang belum ditemukan kasus LSD," ujarnya.
Ia mengimbau para peternak agar dapat menjaga kebersihan kandang guna mengantisipasi penyebaran virus PMK dan LSD.
"Kami harapkan cairan disinfektan tersebut dapat disemprotkan sekali sehari dan rutin melakukan pengasapan di kandang guna membunuh serangga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023