Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rakhmadi kecewa peserta lomba bertutur siswa SD dan MI tingkat provinsi hanya diikuti delapan orang atau sangat kurang, untuk mengali kemampuan literasi siswa.
"Saya cukup kecewa karena peserta yang terbuka ini hanya diikuti delapan siswa," kata Rakhmadi saat membuka Lomba Bertutur Tingkat Provinsi Kepulauan Babel di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan lomba bertutur tahun ini merupakan ekspansi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kepulauan Babel untuk melihat kemampuan anak-anak pendidikan dasar, agar pelajar mempunyai banyak referensi untuk mengangkat cerita lokal, pahlawan atau kebiasaan budayanya.
"Kurangnya peserta lomba ini, artinya formula kita kabupaten dan provinsi belum sejalan karena memang beda kewenangan, kalau pemprov menangani SMA/SMK dan perguruan tinggi, kalau kabupaten SD dan SMP," katanya.
Ia menyatakan dalam lomba bertutur itu akan mendorong kemampuan anak-anak di tingkat dasar yang masih minim menulis, menegmbangkan cerita, dan bertutur. Oleh karena itu pemprov bergerak untuk menggali kemampuan literasi terutama anak-anak ditingkat dasar.
"Saya lihat di kabupaten terutama dalam pembinaan literasi, nolite anak-anak harus digali dari tingkat dasar," katanya.
Menurut dia ketika kemampuan literasi tidak dipancing dan tidak diuji maka nantinya akan mandek dalam pengembangan pengetahuan usia dini.
"Sebanyak delapan peserta ini berasal dari Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang dan akan dipilih 3 terbaik," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya cukup kecewa karena peserta yang terbuka ini hanya diikuti delapan siswa," kata Rakhmadi saat membuka Lomba Bertutur Tingkat Provinsi Kepulauan Babel di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan lomba bertutur tahun ini merupakan ekspansi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kepulauan Babel untuk melihat kemampuan anak-anak pendidikan dasar, agar pelajar mempunyai banyak referensi untuk mengangkat cerita lokal, pahlawan atau kebiasaan budayanya.
"Kurangnya peserta lomba ini, artinya formula kita kabupaten dan provinsi belum sejalan karena memang beda kewenangan, kalau pemprov menangani SMA/SMK dan perguruan tinggi, kalau kabupaten SD dan SMP," katanya.
Ia menyatakan dalam lomba bertutur itu akan mendorong kemampuan anak-anak di tingkat dasar yang masih minim menulis, menegmbangkan cerita, dan bertutur. Oleh karena itu pemprov bergerak untuk menggali kemampuan literasi terutama anak-anak ditingkat dasar.
"Saya lihat di kabupaten terutama dalam pembinaan literasi, nolite anak-anak harus digali dari tingkat dasar," katanya.
Menurut dia ketika kemampuan literasi tidak dipancing dan tidak diuji maka nantinya akan mandek dalam pengembangan pengetahuan usia dini.
"Sebanyak delapan peserta ini berasal dari Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang dan akan dipilih 3 terbaik," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023