Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk mencegah pernikahan dini, guna menekan kasus stunting dan masalah sosial lainnya.
"Peran tokoh agama dan masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua untuk tidak menikahkan anaknya yang masih di bawah umur," kata Penjabat Ketua TP PKK Babel Maya Suganda Pasaribu di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan pernikahan dini tidak hanya sebagai pemicu stunting, tetapi juga kemiskinan, kematian ibu dan bayi, perceraian yang tinggi dan masalah sosial lainnya sehingga perlu upaya bersama dalam menekan perkawinan anak di bawah umur ini.
"Secara hukum kita tidak bisa melarang mereka menikah, tetapi kita bisa memberikan penyuluhan terkait akibat pernikahan dini," paparnya.
Ia menegaskan TP PKK Kepulauan Babel selalu siap dan berkomitmen dalam membantu pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting, perkawinan dini dan lainnya di negeri penghasil bijih timah ini.
"PKK sendiri memiliki kader hingga ke desa yang bertugas ke arah penurunan pernikahan dini, stunting, termasuk kerja sama dalam memberikan makanan tambahan kolaborasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD)," katanyaa.
Ia menekankan agar para kader juga dapat berfokus ke anak yang berisiko tinggi stunting dan juga ibu hamil yang sangat membutuhkan asupan gizi.
"Kita jangan hanya terfokus anak stunting saja, tetapi juga harus fokus kesehatan ibu hamil dan anak-anak yang berisiko tinggi, agar upaya ini lebih tepat sasaran untuk mewujudkan Indonesia Emas yaitu membentuk keluarga muda yang sehat, produktif dan berketahanan keluarga secara utuh," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Peran tokoh agama dan masyarakat sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua untuk tidak menikahkan anaknya yang masih di bawah umur," kata Penjabat Ketua TP PKK Babel Maya Suganda Pasaribu di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan pernikahan dini tidak hanya sebagai pemicu stunting, tetapi juga kemiskinan, kematian ibu dan bayi, perceraian yang tinggi dan masalah sosial lainnya sehingga perlu upaya bersama dalam menekan perkawinan anak di bawah umur ini.
"Secara hukum kita tidak bisa melarang mereka menikah, tetapi kita bisa memberikan penyuluhan terkait akibat pernikahan dini," paparnya.
Ia menegaskan TP PKK Kepulauan Babel selalu siap dan berkomitmen dalam membantu pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting, perkawinan dini dan lainnya di negeri penghasil bijih timah ini.
"PKK sendiri memiliki kader hingga ke desa yang bertugas ke arah penurunan pernikahan dini, stunting, termasuk kerja sama dalam memberikan makanan tambahan kolaborasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD)," katanyaa.
Ia menekankan agar para kader juga dapat berfokus ke anak yang berisiko tinggi stunting dan juga ibu hamil yang sangat membutuhkan asupan gizi.
"Kita jangan hanya terfokus anak stunting saja, tetapi juga harus fokus kesehatan ibu hamil dan anak-anak yang berisiko tinggi, agar upaya ini lebih tepat sasaran untuk mewujudkan Indonesia Emas yaitu membentuk keluarga muda yang sehat, produktif dan berketahanan keluarga secara utuh," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023