Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulkan berkeyakinan sarana sentra lada yang dibangun dengan fasilitas moderen mampu memotivasi petani menanam kembali komoditi jenis ini.

"Gedung sentra lada yang dilengkapi fasilitas pengolahan lada dari perendaman sampai penjemuran sehingga menghasilkan produksi lada berkualitas akan memotivasi petani kembali menanam lada yang diketahui saat sekarang menurun," kata Mulkan di Sungailiat, Kamis.

Menurunnya petani menanam lada yang sebelumnya menjadi komoditi yang diandalkan, kata Mulkan, dipengaruhi berbagai faktor mulai dari harga jual, produksi lada di pasar yang tidak stabil, ancaman hama, harga pupuk yang cukup mahal.

Baca juga: Kemenperin RI bangun gedung operasional sentra lada di Bangka

"Menurunnya harga lada hasil panen petani dimungkinkan karena pola perendaman dan penjemuran yang kurang maksimal," jelas dia.

Bupati mengingatkan masyarakat petani lada agar memanfaatkan sarana sentra lada yang dibangun menggunakan dana alokasi khusus mencapai Rp13 miliar.

Berdasarkan data produksi lada dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, tahun 2022 mencapai 2.896,87 ton dari luas kebun  3.554,48 hektare.

Baca juga: Pemkab Bangka kembangkan sentra industri lada untuk bangun ekonomi daerah

Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka, Asep Setiawan menyebutkan gudang sentra lada yang dibangun di kawasan industri Jelitik Sungailiat, disediakan untuk membantu petani mengolah lada yang berkualitas .

Asep mengakui harga lada asal Bangka di pasar global lebih murah dibanding harga lada asal negara Vietnam, meskipun kualitas kandungan lada Bangka lebih baik dibanding lada asal negara tetangga tersebut.

Dengan adanya sentra lada ini diharapkan gairah petani akan tinggi lagi karena harga pasar yang lebih baik dan kualitas pengolahan yang semakin modern.

Baca juga: Gubernur targetkan Babel sentra bibit lada nasional

Pewarta: Kasmono

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023