Komando Distrik Militer (Kodim) 0414 Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengibarkan bendera setengah tiang guna mengenang peristiwa berdarah Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.

"Pengibaran bendera setengah tiang yang dilakukan pada hari ini adalah untuk mengenang peristiwa berdarah pemberontakan G30S/PKI pada 30 September 1965," kata Komandan Kodim 0414 Belitung, Letkol Inf Herik Prasetiawan di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, dalam peristiwa pemberontakan G30S/PKI sebanyak tujuh perwira TNI Angkatan Darat (AD) gugur pada saat itu.

Dikatakan Letkol Inf Herik, ketujuh Kusuma Bangsa tersebut adalah Jenderal TNI Ahmad Yani, Mayor Jenderal S. Parman, Brigjen TNI DI Pandjaitan, Mayjen M.T Haryono, Mayjen R. Suprapto, Mayjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Czi Pierre Tendean.

"Tujuh Kusuma Bangsa tersebut ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi," ujarnya.

Dikatakan dia, pengibaran bendera setengah tiang merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada para pahlawan bangsa yang telah gugur tersebut.

Ia mengajak, seluruh masyarakat untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia.

"Mari kita bersama-sama mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur. Kita juga harus terus menjaga keutuhan NKRI dari segala bentuk ancaman," katanya.

Ia menambahkan, ideologi Pancasila sudah bersifat final dan menjadi pandangan serta pedoman hidup bangsa dan negara Indonesia.

Oleh karena itu, ia mengajak generasi muda saat ini agar tidak terpengaruh dengan ideologi serta paham yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

"Apalagi saat ini kita berada di tahun politik maka jangan sampai kita terpecah belah hanya karena berbeda pendapat dan pilihan," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023