Dalam rangka menyukseskan agenda prioritas nasional yang telah dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra) BKKBN 2020–2024 terkait Penguatan Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga telah tertuang didalam RPJMN tahun 2020-2024, BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meresmikan 34 Kampung KB Berkualitas, 13 lokus DASHAT atau Dapur Stunting Sehat, Rumah data dan 33 Posyandu di Desa Batu Belubang, Kabupaten Bangka Tengah.
"Program Kampung KB merupakan salah satu program yang bertujuan untuk mempercepat pemerataan pembangunan baik pembangunan kualitas sumber daya manusia ataupun pembangunan secara fisik," kata Kepala BKKBN RI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Penyuluh KB, Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan, Dwi Listyawardani di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan target yang harus dicapai BKKBN dalam Renstra 2020 – 2024 antara lain, pertama Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,26% dan ditargetkan menjadi 2,1% pada tahun 2024.
Kedua, persentase pemakaian kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR) sebesar 61,78% dan ditargetkan menjadi 63,41% pada tahun 2024. Ketiga, persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) sebesar 8,6% dan ditargetkan menjadi 7,4% pada tahun 2024.
Keempat, angka kelahiran pada usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun) dengan target sebesar 25 per-1000 kelahiran, ditargetkan menjadi (18 per-1000 kelahiran) pada tahun 2024. Kelima, Indeks Pembangunan Keluarga sebesar 50,03% serta ditargetkan menjadi 54,03% pada tahun 2024.
"Dan keenam, Median Usia Kawin Pertama perempuan (MUKP) 21,9% ditargetkan
menjadi 22,1% pada tahun 2024," ujarnya.
Selain itu, tujuan lain dari kampung KB adalah mengupayakan pembangunan yang bermuara dari kebutuhan masyarakat, sehingga program pembangunan yang dilaksanakan lebih tepat sasaran dan lebih terasa manfaat nya kepada masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pembentukan Kampung KB di Bangka Belitung sampai dengan bulan Oktober 2023 sebanyak 252 Kampung KB dengan target 293 pada tahun 2023 sehingga pencapaiannya saat ini telah 86% yang
terdiri atas 146 Kampung KB Dasar, 53 Kampung KB Berkembang, 10 Kampung KB Mandiri dan 43 Kampung KB Berkelanjutan.
Jumlah Kampung KB yang memiliki DASHAT atau Dapur Sehat Bergizi Atasi Stunting adalah 41 Kampung KB. Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil,
ibu menyusui, balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu, melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan kontribusi dari mitra lainnya.
"Kami ucapkan selamat atas launching DASHAT di 13 lokus dan kepada 34 Kampung Keluarga Berkualitas dan Rumah DataKu yang baru terbentuk di Kabupaten Bangka Tengah. Semoga kinerja Program Bangga kencana Tahun 2023 semakin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) M.Irzal mengatakan peresmian Kampung KB berkualitas dan Lokus DASHAT ini disertai dengan pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan rumah dataku.
"Kampung KB Berkualitas ini akan menjadi miniatur program BKKBN yang akan di isi oleh instansi terkait atau media serta perguruan tinggi yang terjun langsung menginput anggota keluarga yang beresiko stunting," kata Irzal.
Kinerja Kampung KB terlihat dari aplikasi Kampung KB. Di Aplikasi itu akan terlihat kegiatannya apakah ada pertemuan, pelatihan dan mitra-mitra kerja yang terinput langsung dalam aplikasi yang setelah itu akan ada tindaklanjutnya.
"Jumlah Kampung KB terus berkelanjutan. Kita harap tim pendamping keluarga yang menjadi kader kesehatan, kader beresiko stunting dan penyuluh KB dapat bekerja maksimal untuk bisa membina 2 atau 3 desa," ujarnya.
Melalui program kampung KB ini juga diharapkan akan terbangun sinergitas di antara lembaga pemerintah untuk melaksanakan percepatan pemerataan pembangunan pada tingkatan desa, sehingga pemerataan pembangunan dari hulu wilayah terkecil negara Indonesia dapat segera terwujud.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Program Kampung KB merupakan salah satu program yang bertujuan untuk mempercepat pemerataan pembangunan baik pembangunan kualitas sumber daya manusia ataupun pembangunan secara fisik," kata Kepala BKKBN RI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Penyuluh KB, Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan, Dwi Listyawardani di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan target yang harus dicapai BKKBN dalam Renstra 2020 – 2024 antara lain, pertama Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,26% dan ditargetkan menjadi 2,1% pada tahun 2024.
Kedua, persentase pemakaian kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR) sebesar 61,78% dan ditargetkan menjadi 63,41% pada tahun 2024. Ketiga, persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) sebesar 8,6% dan ditargetkan menjadi 7,4% pada tahun 2024.
Keempat, angka kelahiran pada usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun) dengan target sebesar 25 per-1000 kelahiran, ditargetkan menjadi (18 per-1000 kelahiran) pada tahun 2024. Kelima, Indeks Pembangunan Keluarga sebesar 50,03% serta ditargetkan menjadi 54,03% pada tahun 2024.
"Dan keenam, Median Usia Kawin Pertama perempuan (MUKP) 21,9% ditargetkan
menjadi 22,1% pada tahun 2024," ujarnya.
Selain itu, tujuan lain dari kampung KB adalah mengupayakan pembangunan yang bermuara dari kebutuhan masyarakat, sehingga program pembangunan yang dilaksanakan lebih tepat sasaran dan lebih terasa manfaat nya kepada masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pembentukan Kampung KB di Bangka Belitung sampai dengan bulan Oktober 2023 sebanyak 252 Kampung KB dengan target 293 pada tahun 2023 sehingga pencapaiannya saat ini telah 86% yang
terdiri atas 146 Kampung KB Dasar, 53 Kampung KB Berkembang, 10 Kampung KB Mandiri dan 43 Kampung KB Berkelanjutan.
Jumlah Kampung KB yang memiliki DASHAT atau Dapur Sehat Bergizi Atasi Stunting adalah 41 Kampung KB. Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil,
ibu menyusui, balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu, melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan kontribusi dari mitra lainnya.
"Kami ucapkan selamat atas launching DASHAT di 13 lokus dan kepada 34 Kampung Keluarga Berkualitas dan Rumah DataKu yang baru terbentuk di Kabupaten Bangka Tengah. Semoga kinerja Program Bangga kencana Tahun 2023 semakin lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) M.Irzal mengatakan peresmian Kampung KB berkualitas dan Lokus DASHAT ini disertai dengan pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan rumah dataku.
"Kampung KB Berkualitas ini akan menjadi miniatur program BKKBN yang akan di isi oleh instansi terkait atau media serta perguruan tinggi yang terjun langsung menginput anggota keluarga yang beresiko stunting," kata Irzal.
Kinerja Kampung KB terlihat dari aplikasi Kampung KB. Di Aplikasi itu akan terlihat kegiatannya apakah ada pertemuan, pelatihan dan mitra-mitra kerja yang terinput langsung dalam aplikasi yang setelah itu akan ada tindaklanjutnya.
"Jumlah Kampung KB terus berkelanjutan. Kita harap tim pendamping keluarga yang menjadi kader kesehatan, kader beresiko stunting dan penyuluh KB dapat bekerja maksimal untuk bisa membina 2 atau 3 desa," ujarnya.
Melalui program kampung KB ini juga diharapkan akan terbangun sinergitas di antara lembaga pemerintah untuk melaksanakan percepatan pemerataan pembangunan pada tingkatan desa, sehingga pemerataan pembangunan dari hulu wilayah terkecil negara Indonesia dapat segera terwujud.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023