Ketua Asosiasi Forum Umat Beragama se-Indonesia Subur Wibisono meminta peserta Pemilu 2024 tidak mempolitisasi agama, karena dapat menimbulkan perpecahan antarumat beragama.

"Saya ingatkan peserta pemilu untuk tidak bermain-main mempolitisasi agama, karena dapat mengganggu jalannya pemilu tahun depan," kata Subur Wibisono di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan dalam menjaga kerukunan umat beragama selama tahapan dan pelaksanaan Pemilu 2024, partai politik, kandidat calon presiden, kepala daerah, legislatif, tim sukses dan simpatisan peserta pemilu ini tidak mempolitisasi suku ras dan agama, karena dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.

"Peserta pemilu ini harus jujur, adil dan mengikuti aturan yang berlaku agar pelaksanaan pemilu ini berjalan aman, lancar dan damai," ujarnya.

Ia optimis pelaksanaan pilpres dan pileg Pemilu 2024 akan berjalan aman, lancar dan damai, karena seluruh ketua AFUB dan FKUB provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia sudah berkomitmen untuk menyukseskan pesta demokrasi tahun depan.

Baca juga: Tokoh agama se-Indonesia komitmen sukseskan Pemilu 2024

"Kami berkomitmen untuk menyukseskan Pemilu 2024 untuk memilih pemimpin yang amanah, tablig, jujur dan adil," katanya.  

Ia mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin sesuai hati nurani dan cerdas memilih pemimpin lima tahun kedepannya.

"Masyarakat harus cerdas memilih, jangan hanya karena sesuatu seperti serangan fajar dan lainnya merubah pilihan. Kalau kita salah memilih pemimpin maka kita akan menanggung akibat lima tahun kedepannya," katanya.

Sementara itu, kalau sisi seorang Muslim maka pilihan memilih pemimpin akan mempertanggungjawabkan pilihannya di dunia dan akhirat.

"Di akhirat nanti, kita akan dipertanyakan. Pak Subuh memilih pemimpin ini, kenapa. Oleh karena itu, kita harus menggunakan hati nurani dan cerdas memilih pemimpin masa depan, agar Indonesia Emas 2045 dapat terwujud," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023