Kantor wilayah (Kanwil) Ditjen Perbendaharaan Babel (DJPb) Bangka Belitung (Babel) menyebutkan perekonomian regional Bangka Belitung hingga akhir tahun 2023 masih solid karena didukung dengan konsumsi rumah tangga yang tetap tumbuh kuat dan tingkat inflasi yang terkendali.
Kepala Kanwil DJPb Babel, Edih Mulyadi mengatakan lada Desember 2023, inflasi gabungan 2 kota di Bangka Belitung secara year on year (yoy) adalah sebesar 2,65%, sedangkan secara month to month (mtm) tercatat mengalami deflasi sebesar -0,04% dari bulan November 2023.
"Meningkatnya inflasi gabungan 2 kota di Bangka Belitung secara yoy terjadi karena adanya peningkatan indeks pada hampir seluruh kelompok pengeluaran yang didominasi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,11%," kata Edih dalam rilisnya kepada ANTARA Babel di Pangkalpinang, Rabu.
Secara month to month (mtm), kelompok makanan, minuman dan tembakau masih memiliki andil yang dominan terhadap deflasi Desember 2023 dengan sumbangan komoditas tertinggi terdiri dari ikan kerisi dan cumi-cumi.
"Dalam skala global, fluktuasi harga komoditas dunia terhadap timah dan sawit sepanjang tahun 2023 mempengaruhi dinamika kinerja ekspor dan impor di regional Bangka Belitung," ujarnya.
Realisasi pada bulan Desember 2023 yang lalu mencatat perlambatan ekspor secara mtm maupun yoy yang dipengaruhi oleh rendahnya harga timah dunia dan turunnya volume ekspor CPO ke negara-negara utama seperti China dan Belanda.
"Selain itu, perlambatan kinerja ekspor pada Desember 2023 ini juga dipengaruhi oleh telah terpenuhinya kuota ekspor komoditas non migas di penghujung tahun 2023," ujarnya.
Ia menambahkan, selaras dengan kinerja ekspor, realisasi impor di regional Bangka Belitung pada Desember 2023 juga mengalami penurunan secara mtm maupun yoy karena importasi bulan Desember 2023 hanya bersumber dari aspal, berbeda pada periode yang sama tahun sebelumnya yang terdapat impor barang modal berupa mesin dan sparepart elektronik di wilayah Tanjung Pandan.
"Meskipun di tengah perlambatan kinerja eskpor dan impor, kinerja neraca perdagangan Desember 2023 di Babel masih positif dan mencatat surplus sebesar USD153,82 miliar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kepala Kanwil DJPb Babel, Edih Mulyadi mengatakan lada Desember 2023, inflasi gabungan 2 kota di Bangka Belitung secara year on year (yoy) adalah sebesar 2,65%, sedangkan secara month to month (mtm) tercatat mengalami deflasi sebesar -0,04% dari bulan November 2023.
"Meningkatnya inflasi gabungan 2 kota di Bangka Belitung secara yoy terjadi karena adanya peningkatan indeks pada hampir seluruh kelompok pengeluaran yang didominasi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,11%," kata Edih dalam rilisnya kepada ANTARA Babel di Pangkalpinang, Rabu.
Secara month to month (mtm), kelompok makanan, minuman dan tembakau masih memiliki andil yang dominan terhadap deflasi Desember 2023 dengan sumbangan komoditas tertinggi terdiri dari ikan kerisi dan cumi-cumi.
"Dalam skala global, fluktuasi harga komoditas dunia terhadap timah dan sawit sepanjang tahun 2023 mempengaruhi dinamika kinerja ekspor dan impor di regional Bangka Belitung," ujarnya.
Realisasi pada bulan Desember 2023 yang lalu mencatat perlambatan ekspor secara mtm maupun yoy yang dipengaruhi oleh rendahnya harga timah dunia dan turunnya volume ekspor CPO ke negara-negara utama seperti China dan Belanda.
"Selain itu, perlambatan kinerja ekspor pada Desember 2023 ini juga dipengaruhi oleh telah terpenuhinya kuota ekspor komoditas non migas di penghujung tahun 2023," ujarnya.
Ia menambahkan, selaras dengan kinerja ekspor, realisasi impor di regional Bangka Belitung pada Desember 2023 juga mengalami penurunan secara mtm maupun yoy karena importasi bulan Desember 2023 hanya bersumber dari aspal, berbeda pada periode yang sama tahun sebelumnya yang terdapat impor barang modal berupa mesin dan sparepart elektronik di wilayah Tanjung Pandan.
"Meskipun di tengah perlambatan kinerja eskpor dan impor, kinerja neraca perdagangan Desember 2023 di Babel masih positif dan mencatat surplus sebesar USD153,82 miliar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024