Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memaparkan realisasi APBN Regional hingga 31 Maret 2024 dalam press conference realisasi kinerja fiskal dan ekonomi regional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Maret 2024.
Kepala Kanwil DJPb Babel, Edih Mulyadi mengatakan, pendapatan negara tercatat Rp720,20 miliar atau 19,38 % dari target. Dan angka pendapatan ini terkontraksi 0,52% yoy, mendominasi diangka 83,25 miliar. PNBP Rp76,90 miliar dan perpajakan Rp643,30 miliar.
"Sedangkan belanja negara terealisasi Rp2,391 miliar atau 16,16% dari pagu anggaran, angka ini tumbuh 16,07% (yoy). Jika kita lihat porsinya tingginya TKD Rp1,664 miliar dan belanja pemerintah pusat Rp 726,61 miliar. Dan defisit APBN Rp1,671 miliar atau 26,53% dari target," ujarnya.
Pagu anggaran belanja pemerintah pusat hingga Maret 2024 tercatat Rp3,28 triliun dan terealisasi Rp726,61 miliar atau 22,14%, angka ini tumbuh 39,29 persen yoy. Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan belanja bansos.
Belanja pegawai terealisasi Rp335,60 miliar atau 27,51% dari pagu, dan angka ini tumbuh 47,08% yoy. Sedangkan belanja barang terealisasi Rp340,37 miliar atau 23,28% dari pagu, angka ini juga tumbuh 47,86% yoy. Dan belanja bansos terealisasi Rp3,73 miliar atau 57,07% dari pagu, angka ini juga tumbuh 54,79% yoy.
"Dan belanja modal terealisasi Rp46,91 miliar atau 7,91% dari pagu anggaran. Hanya belanja modal yang terkontraksi 22,93% secara yoy. Kontraksi ini terjadi karena beberapa barang masih tahap pendaftaran kontrak," ujarnya.
Sedangkan pagu anggaran TKD (transfer ke daerah) Rp6,73 triliun dan terealisasi Rp1,664 miliar atau 24,72%, angka ini tumbuh 8,20% yoy. TKD terdiri dari dana bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) non fisik, insentif fiskal dan dana desa.
Untuk DBH terealisasi Rp91,52 miliar atau 14,54% dari pagu. Angka ini terkontraksi 45,09% yoy yang dipengaruhi dari bagi hasil SDA secara signifikan khususnya dari sektor minyak bumi (-62,02%) dan pertambangan umum (-50,31%) yang mendorong kontraksi realisasi DBH secara agregat.
Sedangkan realisasi DAU Rp1,263,74 miliar atau 28,93% dari pagu, angka ini tumbuh 16,46% yoy. Dan realisasi DAk Non Fisik Rp193,45 miliar atau 22,42% dari pagu, tumbuh 2,44% yoy.
" Dan insentif fiskal terealisasi Rp3,39 miliar atau 3,67% dan dana desa terealisasi Rp112,67 miliar atau 39,41% dari pagu anggaran. Pada bulan Maret insentif fiskal di salurkan ke pemerintah kota Pangkalpinang," ujarnya.