Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberdayakan peran juru pemantau jentik (Jumantik) untuk membantu pencegahan penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Kami memberdayakan peran Jumantik yang umumnya direkrut dari peserta didik menengah pertama dan menengah atas, untuk membantu pencegahan DBD yang saat ini ditemukan DBD sebanyak 27 kasus," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Senin.
Dia menjelaskan, Jumantik bertugas mengecek tempat penampungan air dan tempat yang dapat tergenang air bersih apakah ada jentik, dan apakah sudah tertutup rapat. Untuk tempat air yang sulit dikuras diberi bubuk serbuk abate dan melakukan kegiatan di lingkungan rumah yang terkait dengan pencegahan DBD.
"Ada beberapa sekolah baik tingkat pertama maupun sekolah tingkat atas yang sudah terbentuk Jumantik, dan dijadwalkan akan melakukan sosialisasi dan edukasi bagi pelajar di SMA Negeri Pemali," katanya.
Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebelum dilakukan penyemprotan atau fogging oleh pihak puskesmas terdekat
"Kami membantu dan selalu berkoordinasi dengan dinas kesehatan dalam hal pencegahan penyebaran penyakit terutama saat ini kasus DBD yang sudah ditemukan di tengah masyarakat," kata Boy Yandra.
Boy Yandra juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat supaya memperhatikan kebersihan lingkungan, jangan sampai ada air yang menggenang di saat musim hujan seperti sekarang.
"Segera bersihkan lingkungan rumah yang berpotensi tempat berkembang biak nyamuk," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami memberdayakan peran Jumantik yang umumnya direkrut dari peserta didik menengah pertama dan menengah atas, untuk membantu pencegahan DBD yang saat ini ditemukan DBD sebanyak 27 kasus," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Senin.
Dia menjelaskan, Jumantik bertugas mengecek tempat penampungan air dan tempat yang dapat tergenang air bersih apakah ada jentik, dan apakah sudah tertutup rapat. Untuk tempat air yang sulit dikuras diberi bubuk serbuk abate dan melakukan kegiatan di lingkungan rumah yang terkait dengan pencegahan DBD.
"Ada beberapa sekolah baik tingkat pertama maupun sekolah tingkat atas yang sudah terbentuk Jumantik, dan dijadwalkan akan melakukan sosialisasi dan edukasi bagi pelajar di SMA Negeri Pemali," katanya.
Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebelum dilakukan penyemprotan atau fogging oleh pihak puskesmas terdekat
"Kami membantu dan selalu berkoordinasi dengan dinas kesehatan dalam hal pencegahan penyebaran penyakit terutama saat ini kasus DBD yang sudah ditemukan di tengah masyarakat," kata Boy Yandra.
Boy Yandra juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat supaya memperhatikan kebersihan lingkungan, jangan sampai ada air yang menggenang di saat musim hujan seperti sekarang.
"Segera bersihkan lingkungan rumah yang berpotensi tempat berkembang biak nyamuk," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024