Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok cabai di gudang distributor Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kurang, karena petani di daerah sentra produksi belum panen raya.

"Saat ini harga cabai naik menjadi Rp50.000 dari Rp38.000 ribu per kilogram," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Marhoto di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan hasil pantauan stok cabai merah di gudang distributor sebanyak 40 ton atau masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi.

"Kebutuhan cabai masyarakat mencapai 90 ton hingga 100 ton per minggu, sementara stok yang ada hanya 40 ton, sehingga memicu kenaikan harga tinggi," ujarnya.

Ia mengatakan kenaikan harga cabai juga karena harga cabai di daerah sentra produksi Pulau Jawa dan Sumatera sudah mengalami kenaikan yang tinggi.

"Kita masih mengandalkan pasokan cabai dari luar daerah, karena produksi cabai petani lokal yang rendah," ujarnya.

Menurut dia kenaikan harga cabai ini akan memberatkan perekonomian masyarakat, apalagi saat harga komoditas perkebunan petani yang masih rendah.

"Kami berharap pedagang tidak terlalu menaikkan harga tinggi, sehingga tidak terlalu memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu," ujarnya.

Ia berharap petani untuk mengembangkan pertanian cabai ini, agar ketersediaan cabai memadai dan pemerintah dapat mengendalikan harga cabai di pasaran," harapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016