Toboali, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyediakan 20 hektare lahan untuk pembudidayaan tanaman cabai.
"Kita mendapatkan bantuan anggaran dari Pemprov Babel untuk membuka 20 hektare lahan cabai," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) Bangka Selatan Risvandika di Toboali, Senin.
Ia menjelaskan, penyediaan lahan seluas 20 hektare tersebut dalam rangka menekan inflasi daerah.
"Lahan tersebut kita buka secara tersebar di delapan kecamatan dan pengelolaannya diserahkan kepada kelompok tani yang ada pada beberapa desa," ujarnya.
Pembudidayaan komoditas cabai ini kata Risvandika juga bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI).
"Program budi daya cabai ini kita realisasikan usai Lebaran Idul Fitri, dengan harapan mampu mendorong semangat warga desa untuk menggalakkan tanaman cabai," ujarnya.
Risvandika mengatakan, cabai merupakan komoditas yang dapat memicu inflasi sehingga masyarakat perlu didorong untuk bertanam cabai.
"Apalagi sebagian besar kebutuhan cabai masyarakat didatangkan dari luar daerah, karena produksi dalam daerah belum mencukupi," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah sebelumnya sudah mulai mendorong masyarakat untuk bertanam cabai, terutama budi daya cabai di lingkungan pondok pesantren.
"Kita sudah mulai membudidayakan cabai di Pondok Pesantren Quran Cahaya dan sudah berhasil panen. Ini kita jadikan percontohan untuk bisa diterapkan di beberapa desa," ujarnya.