Toboali (Antara Babel) - Sebuah kapal nelayan Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hancur ditabrak tanker KM 518 SKK di Perairan Tanjung Menjangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

"Saat ini empat orang nelayan tengah dirawat di rumah sakit di Jakarta Barat," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Basu Priatna di Toboali, Senin.

Ia menyebutkan kecelakaan yang melibatkan kapal nelayan tradisional dengan kapal tengker itu terjadi sekitar 10 mil laut dari perairan Toboali. Peristiwa naas itu terjadi pada Sabtu (5/8) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Kecelakaan itu terjadi saat nelayan memasang bubu kepiting, lalu tiba-tiba ada kapal tanker datang dan langsung menghantam badan kapal nelayan hingga hancur," jelasnya.

Ia mengatakan empat orang nelayan tradisional korban kecelakaan yakni H Marzuki sebagai nahkoda kapal dan tiga anak buah kapal masing-masing Rusman, Colleng dan Muis.

"Korban merupakan nelayan bubu rajungan yang berasal dari Pulau Panjang Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan," katanya.

Untuk mengetahui kondisi korban pihaknya akan menemui nelayan yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Jakarta Barat.

"Dalam waktu dekat kami akan berangkat ke Jakarta untuk melihat langsung kondisi korban," ujarnya.

Ia berharap pihak kapal tanker dapat menanggung semua biaya pengobatan dan mengganti kapal nelayan yang hancur.

"Kita akan berkoordinasi dengan pihak kapal tanker agar mereka dapat memberikan bantuan kepada keempat nelayan yang harus dirawat karena musibah itu," ujarnya. 

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016