Inflasi tahunan di Kota Pangkalpinang Juni 2024 sebesar 1,78 persen (year on year/y-on-y) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,90. Sementara untuk inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,19 persen.
Data ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri saat konferensi pers di kantornya, Senin (1/7/2024).
Dewi membeberkan, penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara m-to-m ini dikarenakan kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,16 persen dan kelompok transportasi dengan andil 0,08 persen.
“Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok tersebut yakni angkutan udara dan cabai merah,” kata Dewi.
Begitu pun penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,16. Untuk komoditas penyumbang utama yakni beras, sigaret kretek mesin (SKM) dan cabai merah.
Inflasi y-on-y karena kenaikan harga ditunjukkan dengan naiknya indeks di hampir seluruh kelompok pengeluaran, meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,95 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen. Begitu pun dengan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 9,39 persen dan kelompok transportasi sebesar 2,94 persen.
Selain itu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,40 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,59 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,29 persen.
Dewi melanjutkan, sementara untuk kelompok yang mengalami deflasi y-on-y atau penurunan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,00 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,63 persen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan mengatakan, berdasarkan data yang dipaparkan oleh BPS menunjukkan inflasi di Kota Pangkalpinang dapat terkendali. Menurutnya, dengan data yang dirilis seperti ini pemerintah kota dapat melakukan treatment jika terjadi kenaikan pada kelompok-kelompok tertentu.
“Terima kasih BPS telah merilis data ini. Dengan data yang akurat kami bisa memberikan treatment dari OPD terkait,” ucap Lusje.
Dia menyebut, dengan kolaborasi bersama BPS ini pihaknya dapat melakukan langkah-langkah yang sesuai dan OPD akan bekerja agar pembangunan di Pangkalpinang berjalan sesuai kebijakan.
“Data yang dirilis sangat dibutuhkan masyarakat agar tahu inflasi kita seperti apa. Ini juga akan menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Data ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri saat konferensi pers di kantornya, Senin (1/7/2024).
Dewi membeberkan, penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara m-to-m ini dikarenakan kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,16 persen dan kelompok transportasi dengan andil 0,08 persen.
“Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok tersebut yakni angkutan udara dan cabai merah,” kata Dewi.
Begitu pun penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,16. Untuk komoditas penyumbang utama yakni beras, sigaret kretek mesin (SKM) dan cabai merah.
Inflasi y-on-y karena kenaikan harga ditunjukkan dengan naiknya indeks di hampir seluruh kelompok pengeluaran, meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,95 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen. Begitu pun dengan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 9,39 persen dan kelompok transportasi sebesar 2,94 persen.
Selain itu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,40 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,59 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,29 persen.
Dewi melanjutkan, sementara untuk kelompok yang mengalami deflasi y-on-y atau penurunan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,00 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,63 persen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan mengatakan, berdasarkan data yang dipaparkan oleh BPS menunjukkan inflasi di Kota Pangkalpinang dapat terkendali. Menurutnya, dengan data yang dirilis seperti ini pemerintah kota dapat melakukan treatment jika terjadi kenaikan pada kelompok-kelompok tertentu.
“Terima kasih BPS telah merilis data ini. Dengan data yang akurat kami bisa memberikan treatment dari OPD terkait,” ucap Lusje.
Dia menyebut, dengan kolaborasi bersama BPS ini pihaknya dapat melakukan langkah-langkah yang sesuai dan OPD akan bekerja agar pembangunan di Pangkalpinang berjalan sesuai kebijakan.
“Data yang dirilis sangat dibutuhkan masyarakat agar tahu inflasi kita seperti apa. Ini juga akan menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024