Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat Babel pada Juli 2024 mengalami inflasi year on year (y-on-y) 0,84 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) 103,54 dibandingkan Juli tahun sebelumnya 102,68.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli tahun ini secara umum menunjukkan adanya kenaikan secara tahunan," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan hasil pemantauan BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di empat kabupaten dan kota, pada Juli 2024 terjadi inflasi y-on-y 0,84 persen, namun secara month to month (m-to-m) yang merupakan perkembangan indeks Juli 2024 terhadap indeks Juni 2024 mengalami deflasi sebesar 0,39 persen.
"Inflasi y-on-y ini karena adanya kenaikan harga indeks kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,09 persen, pakaian dan alas kaki 1,67 persen," katanya.
Selain itu, kelompok kesehatan naik 3,50 persen, transportasi 0,44 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya 0,10 persen, pendidikan 1,48 persen, penyediaan makanan dan minuman, restoran 1,70 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 1,35 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,30 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,21 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,18 persen.
Ia menyatakan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Juli 2024, antara lain beras, sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, tahu mentah, kopi bubuk, gula pasir, sigaret kretek tangan (SKT), jeruk, tempe, kentang, sigaret putih mesin (SPM), bawang putih, nasi dengan lauk, wortel, tarif dokter spesialis, udang basah, baju anak stelan, terong, cabai rawit, dan nanas.
Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi y-on-y yaitu daging ayam ras, ikan kerisi, ikan tongkol, ikan kembung, ikan bulat, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, ikan ekor kuning, telur ayam ras, ikan singkur, cumi-cumi, ikan selar, daging sapi, sabun detergen bubuk, ikan dencis, kepiting, sawi putih, bayam, tomat, dan angkutan udara.
"Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap deflasi m-to-m pada Juli 2024, antara lain bawang merah, cabai merah, beras, sawi hijau, ikan tenggiri, daging ayam ras, tomat, ikan kerisi, cumi-cumi, kacang panjang, angkutan udara, udang basah, bawang putih, terong, kol putih/kubis, telur ayam ras, ketimun, ikan dencis, makanan hewan peliharaan, sawi putih, ikan singkur, dan gula pasir," katanya.