Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin (8/7) mendesak Perdana Menteri Narendra Modi, yang adalah sekutu AS, untuk memperjelas posisinya saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa penyelesaian konflik Ukraina harus menghormati kedaulatan Ukraina.

"Kami akan mendesak India, seperti yang kami lakukan kepada negara lain ketika berurusan dengan Rusia," kata juru bicara Deplu AS Matthew Miller kepada pers.

 "... bahwa resolusi apa pun dalam konflik Ukraina harus menghormati Piagam PBB yang menghormati wilayah Ukraina, kedaulatan Ukraina," ujar Miller.

Sebelumnya pada Senin, Modi tiba di Rusia untuk melakukan kunjungan dua hari. Lawatan itu menandai perjalanan pertama Modi ke luar negeri setelah ia terpilih sebagai perdana menteri India untuk ketiga kalinya.

"India adalah mitra strategis yang dengannya kami menjalin dialog secara jujur dan terbuka, dan itu termasuk kekhawatiran kami mengenai hubungan dengan Rusia, kata Miller, menambahkan.

Kantor presiden Rusia, Kremlin, mengatakan Putin dan Modi akan memusatkan pembicaraan mereka pada pengembangan hubungan persahabatan lama Rusia dan India pada masa depan, juga isu-isu utama internasional dan regional.

Pertemuan tersebut bersamaan dengan pertemuan puncak NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Washington, D.C., Amerika Serikat.

Modi, sementara itu, mengatakan di X bahwa dia akan melakukan lawatan ke Austria usai mengunjungi Rusia.

"Kunjungan ini akan menjadi kesempatan luar biasa untuk mempererat hubungan dengan negara-negara ini, dengan siapa India telah lama menguji persahabatannya. Saya juga berharap dapat berinteraksi dengan komunitas India yang tinggal di negara-negara ini, katanya.


Sumber: Anadolu

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024