Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta petani di daerah itu dapat mengantisipasi ancaman kekeringan pada lahan sawah mereka, di tengah kondisi musim kemarau yang berlangsung saat ini.
"Kami meminta petani agar dapat mengantisipasi kekeringan pada lahan sawah mereka di tengah musim kemarau sekarang ini," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Selasa.
Ia mengatakan, kondisi kemarau berpotensi menyebabkan sumber air berkurang atau menyusut sehingga kondisi lahan sawah terancam mengalami kekeringan.
Menurut dia, kondisi ini pula dapat berdampak terhadap jumlah produksi panen padi petani nantinya.
"Bahkan dampak yang lebih buruk dari kondisi kekeringan di musim kemarau adalah ancaman gagal panen," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Tenny, DKPP Belitung mengimbau para petani dapat mengantisipasi ancaman kekeringan di lahan persawahan mereka.
Ia menyebutkan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mempercepat musim tanam padi saat ini.
"Karena menurut prakiraan BMKG wilayah Belitung memasuki fase kemarau atau El Nino mulai awal Juli hingga akhir Agustus mendatang," katanya.
Selain itu, petani dapat memanfaatkan sumber air yang tersedia dan menggunakannya dengan hemat sesuai kebutuhan tanaman.
"Petani harus bisa menghemat air di tengah menipisnya sumber air dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman," ujarnya.
Ia menambahkan, petani juga dapat memaksimalkan bantuan pompa air dalam mengantisipasi terjadinya kekeringan di lahan pertanian ataupun sawah mereka.
"Karena ada di beberapa lokasi dilakukan pemompaan air di laksanakan pada malam hari sebab sumber air lebih banyak tersedia dan ini cukup efektif dalam mengantisipasi terjadinya kekeringan di saat kemarau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami meminta petani agar dapat mengantisipasi kekeringan pada lahan sawah mereka di tengah musim kemarau sekarang ini," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Selasa.
Ia mengatakan, kondisi kemarau berpotensi menyebabkan sumber air berkurang atau menyusut sehingga kondisi lahan sawah terancam mengalami kekeringan.
Menurut dia, kondisi ini pula dapat berdampak terhadap jumlah produksi panen padi petani nantinya.
"Bahkan dampak yang lebih buruk dari kondisi kekeringan di musim kemarau adalah ancaman gagal panen," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Tenny, DKPP Belitung mengimbau para petani dapat mengantisipasi ancaman kekeringan di lahan persawahan mereka.
Ia menyebutkan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mempercepat musim tanam padi saat ini.
"Karena menurut prakiraan BMKG wilayah Belitung memasuki fase kemarau atau El Nino mulai awal Juli hingga akhir Agustus mendatang," katanya.
Selain itu, petani dapat memanfaatkan sumber air yang tersedia dan menggunakannya dengan hemat sesuai kebutuhan tanaman.
"Petani harus bisa menghemat air di tengah menipisnya sumber air dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman," ujarnya.
Ia menambahkan, petani juga dapat memaksimalkan bantuan pompa air dalam mengantisipasi terjadinya kekeringan di lahan pertanian ataupun sawah mereka.
"Karena ada di beberapa lokasi dilakukan pemompaan air di laksanakan pada malam hari sebab sumber air lebih banyak tersedia dan ini cukup efektif dalam mengantisipasi terjadinya kekeringan di saat kemarau," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024