Belitung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus memotivasi para petani di daerah itu untuk tetap menanam lada di tengah kondisi penurunan produksi lada dalam dua tahun terakhir.
"Kami terus memotivasi para petani untuk menanam lada sebagai komoditas unggulan Bangka Belitung," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Destika Efenly di Tanjungpandan.
Menurut dia, luas tanam dan produksi lada di daerah itu dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Ia mengatakan, pada tahun 2024 jumlah luas tanaman lada di daerah itu 7.383 hektare dengan produksi lada sebanyak 4.321 ton.
Disampaikan, jumlah ini menurun apabila dibandingkan luas tanam lada pada 2023 yakni seluas 8.309 hektare dan jumlah produksi lada sebanyak 4.634 ton.
"Terkait kondisi lada di Belitung memang kita harus akui dalam tiga tahun terakhir terjadi penurunan dari pada luas tanaman lada dan juga produksi lada," ujarnya.
Ia menambahkan, hal ini disebabkan banyak petani lada di Belitung yang beralih profesi menjadi petani kelapa sawit.
"Mengapa banyak petani menanam sawit karena jaminan pasar sudah ada, pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit siap menampung hasil petani, sementara di tanaman lada itu kadang-kadang harganya anjlok," kata Destika.
Selan itu, lanjut dia, banyak petani lada yang beralih profesi menanam sawit karena tanaman lada sudah tidak mendapatkan pupuk subsidi lagi, sehingga mau tidak mau biaya produksi meningkat.
"Sementara harga lada di tahun-tahun sebelumnya turun hanya Rp60 ribu sampai Rp70 ribu per kilogram sehingga petani mengalami kerugian," ujarnya.
Sedangkan tantangan lainnya, kata dia, adalah serangan hama penyakit di tengah kondisi cuaca ekstrem dan tidak menentu saat ini.
Hal ini berpotensi menimbulkan kerusakan pada tanaman lada sehingga gagal panen.
Meskipun demikian, Pemerintah Kabupaten Belitung terus berupaya meningkatkan luas dan produksi tanaman lada di daerah itu salah satunya dengan program intensifikasi dan rehabilitasi tanaman lada.
"Kemudian Bupati Belitung juga telah bersurat kepada Kementerian Pertanian sehingga tanaman lada di bisa mendapatkan pupuk subsidi lagi," katanya.
Dirinya berharap dengan upaya ini tanaman lada di Belitung tidak ditinggalkan oleh petani setempat karena lada merupakan komoditas prioritas pertanian di daerah itu.
"Semoga tanaman lada bisa mendapatkan pupuk subsidi lagi, petani kembali bergairah, dan yang paling terpenting adalah kepastian jaminan harga," ujarnya.
