Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi aktif membantu pencegahan penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu yang sudah mencapai 277 kasus.

"Sebagai organisasi membidangi kesehatan lingkungan kami mempunyai tanggung jawab moral untuk membantu pemerintah dalam pencegahan kasus DBD yang kasusnya terbilang cukup tinggi," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka, Boy Yandra, di Sungailiat, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya bersama dengan petugas puskesmas, personel Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat desa turun langsung ke lapangan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan membersihkan sampah di lingkungan, menimbun barang bekas, dan melakukan tindakan pencegahan yang lain.

Boy Yandra yang juga Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan meminta masyarakat benar-benar memperhatikan kebersihan lingkungan.

"Segera bawa ke puskesmas terdekat jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan seperti demam, mual, sakit kepala berat," ujarnya.

Berdasarkan data, ke-277 kasus DBD di daerah itu tersebar di wilayah kerja Puskesmas Baturusa sebanyak 76 kasus, Kemuja 47, Sungailiat 30, Sinar Baru 28, Riau Silip 27, Pemali 18, Bakam 16, Belinyu 15, Petaling delapan kasus, Gunung Muda tujuh kasus, dan Puskesmas Puding Besar lima kasus.

"Dari ratusan kasus DBD, tercatat sebanyak lima orang pasien meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan, semua pasien DBD sudah ditangani oleh tenaga medis di RS Eko Provinsi, dan RS Depati Bahrin Sungailiat.

"Saya mengakui gerakan Jumat bersih dan memaksimalkan peran juru pantau jentik mampu menekan penyebaran DBD, dan diharapkan gerakan ini terus berlanjut," jelas Boy Yandra.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024