Penjabat (Pj) Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), M Haris melarang masyarakat di daerah itu membakar sampah sembarangan karena dapat menyebabkan kebakaran lahan lebih luas.
Hal itu dikatakan di Sungailiat, Senin, menanggapi terjadinya kebakaran lahan seluas lebih dari dua hektare pada Minggu (1/9) di Dusun Tutut Pemali Bangka akibat membakar sampah sembarangan.
"Kondisi cuaca yang cukup panas seperti sekarang, masyarakat harus benar-benar memperhatikan lingkungan lahan yang rawan kebakaran, jangan membakar sampah, bahkan jangan membuang puntung rokok sembarangan," kata dia.
Ia mengatakan sampah yang berhasil dikumpulkan sementara ditunda untuk dibakar atau lebih baik dipilah sampah organik atau sampah non-organik. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik, sedangkan sampah non-organik dapat didaur ulang.
Dia minta perangkat desa mengingatkan masyarakat supaya tidak sembarangan membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Bangka Ahmad Fauzi mengatakan pihaknya memaksimalkan peran relawan kebakaran di setiap desa guna mempercepat bantuan penanganan kebakaran dan memudahkan komunikasi.
"Setiap desa kami maksimalkan peran relawan dan perangkat desa supaya jika terjadi kebakaran segera mendapat pertolongan sebelum kami datang ke lokasi kejadian, karena jika mengandalkan dari pihak Damkar terbatas dengan jumlah petugas dan jarak yang jauh," katanya.
Relawan kebakaran direkrut dengan suka rela dari masyarakat di setiap desa karena masyarakat desa yang lebih mengenal daerah masing-masing.
Tercatat hingga sekarang luas jumlah kebakaran hutan dan lahan mencapai lebih 16 kejadian dengan luas lebih kurang 15 hektare. Kasus kebakaran itu terjadi di wilayah Kecamatan Sungailiat, Belinyu, Riau Silip, dan kecamatan yang lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Hal itu dikatakan di Sungailiat, Senin, menanggapi terjadinya kebakaran lahan seluas lebih dari dua hektare pada Minggu (1/9) di Dusun Tutut Pemali Bangka akibat membakar sampah sembarangan.
"Kondisi cuaca yang cukup panas seperti sekarang, masyarakat harus benar-benar memperhatikan lingkungan lahan yang rawan kebakaran, jangan membakar sampah, bahkan jangan membuang puntung rokok sembarangan," kata dia.
Ia mengatakan sampah yang berhasil dikumpulkan sementara ditunda untuk dibakar atau lebih baik dipilah sampah organik atau sampah non-organik. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk organik, sedangkan sampah non-organik dapat didaur ulang.
Dia minta perangkat desa mengingatkan masyarakat supaya tidak sembarangan membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Bangka Ahmad Fauzi mengatakan pihaknya memaksimalkan peran relawan kebakaran di setiap desa guna mempercepat bantuan penanganan kebakaran dan memudahkan komunikasi.
"Setiap desa kami maksimalkan peran relawan dan perangkat desa supaya jika terjadi kebakaran segera mendapat pertolongan sebelum kami datang ke lokasi kejadian, karena jika mengandalkan dari pihak Damkar terbatas dengan jumlah petugas dan jarak yang jauh," katanya.
Relawan kebakaran direkrut dengan suka rela dari masyarakat di setiap desa karena masyarakat desa yang lebih mengenal daerah masing-masing.
Tercatat hingga sekarang luas jumlah kebakaran hutan dan lahan mencapai lebih 16 kejadian dengan luas lebih kurang 15 hektare. Kasus kebakaran itu terjadi di wilayah Kecamatan Sungailiat, Belinyu, Riau Silip, dan kecamatan yang lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024