Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Agustus 2024 sebanyak 248,44 ribu ton atau turun 23,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya 325,98 ribu ton.

"Penurunan volume barang yang dimuat hampir terjadi seluruh pelabuhan, sebagai dampak daya beli masyarakat berkurang," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan penurunan volume barang yang dimuat tertinggi terjadi di Pelabuhan Manggar mencapai 91,08 persen, Pangkalbalam sebesar 22,79 persen dan Pelabuhan Belinyu sebesar 22,22 persen.

"Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu atau Januari hingga Agustus 2023, secara total volume barang yang dimuat mengalami penurunan sebesar 9,48 persen," katanya. 

Ia menyatakan volume barang yang dibongkar di pelabuhan pada Agustus tahun ini 123,66 ribu ton, atau juga mengalami penurunan 5,80 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan volume bongkar yang terjadi pada Pelabuhan Tanjung Pandan 22,49 persen, Tanjung Kalian 20,01 persen dan Pelabuhan Lainnya sebesar 12,70 persen," katanya.

Menurut dia, secara garis besar pada Agustus 2024, aktivitas muat barang lebih besar dibandingkan aktivitas bongkar. Pelabuhan Sadai-Toboali menjadi pelabuhan muat tersibuk dibandingkan pelabuhan lain. 

"Dari sisi aktivitas bongkar barang, Pelabuhan Pangkalbalam menjadi pelabuhan bongkar tersibuk se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024