Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggalakkan program guyub warung kopi sebagai wadah koordinasi dan berdiskusi berbagai persoalan program pembangunan daerah.

"Terkadang kita harus menciptakan suasana baru untuk bisa lebih merasa nyaman dalam berdiskusi dan guyub warung kopi saya pikir bagian dari solusinya," kata Plt Bupati Belitung Timur Asmawa di Manggar, Jumat.

Ia menjelaskan, guyub di warung kopi ini juga bagian dari nilai kearifan lokal karena memiliki makna kebersamaan dan membersamai dalam menjalin silaturrahim dan keakraban.

"Hari ini dalam rangka membangun kebersamaan antara jajaran Forkopimda juga dihadiri penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu. Hari ini kita guyup sambil ngopi,” kata Asmawa.

Menurut Asmawa, pertemuan di warung kopi bukan sekadar ngopi biasa, namun sambil berdiskusi beragam persoalan daerah, terutama memastikan kondusivitas menjelang Pilkada 2024.

"Di antaranya pembentukan desk Pilkada yang beranggotakan para OPD terkait dan unsur-unsur lainnya. Kemudian termasuk transformasi ekonomi yang tidak hanya menitik beratkan pada sektor tambang, namun juga sektor-sektor lain misalnya pariwisata, UMKM dan sebagainya,” ujar Asmawa.

Ia mengatakan, pertemuan diskusi di warung kopi didasari daerah itu sangat terkenal atau Kota Manggar yang berikon 1001 warung kopi.

"Kebiasaan masyarakat banyak terjadi ruang diskusi di warung kopi. Banyaknya warung kopi di sini merupakan potensi yang luar biasa bagi daerah, namun kita di sini, intinya adalah bagaimana membangun kebersamaan dan kekompakan sambil membahas permasalahan yang ada dengan Forkopimda,” ujar Asmawa.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024