Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat luas kebun cabai yang dikembangkan oleh petani di daerah itu mencapai 114,04 hektare, tersebar di sejumlah desa di wilayah kecamatan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Jumat, mengatakan, luas kebun cabai 114,04 hektare meliputi tanaman cabai keriting seluas 37,98 hektare dan cabai rawit seluas 76,06 hektare.
"Terhitung sampai triwulan III 2024 produksi cabai semua jenis di hamparan kebun seluas itu mencapai sebanyak 851,52 ton," kata dia.
Sentra kebun cabai di Kabupaten Belitung, tersebar di beberapa wilayah seperti Desa Batu Itam, Desa Buluh Tumbang, Desa Perawas, dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Membalong," ujarnya.
"Meskipun produksi capai belum memenuhi kebutuhan masyarakat yang mencapai 1.200 ton, tetapi kemampuan produksi sebanyak 851,52 ton sudah terbilang menggembirakan," katanya.
Ia mengatakan, Belitung pernah tercatat sebagai daerah dengan inflasi tertinggi di seluruh Indonesia dengan salah satu komoditas yang turut andil menyumbang inflasi adalah cabai.
"Kondisi sekarang petani cabai memang sedikit kurang bersemangat karena harga cabai anjlok. Hal ini disebabkan produksi melimpah sedangkan biaya produksi cabai di Belitung tinggi sedangkan harga jual rendah," katanya.
Peningkatan produksi cabai kata dia, atas berhasil mewujudkan seperti pelatihan dan sosialisasi bagi petani cabai setempat dan program bantuan benih cabai unggul dan sarana produksi lain seperti pupuk organik maupun kapur yang tepat sasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Jumat, mengatakan, luas kebun cabai 114,04 hektare meliputi tanaman cabai keriting seluas 37,98 hektare dan cabai rawit seluas 76,06 hektare.
"Terhitung sampai triwulan III 2024 produksi cabai semua jenis di hamparan kebun seluas itu mencapai sebanyak 851,52 ton," kata dia.
Sentra kebun cabai di Kabupaten Belitung, tersebar di beberapa wilayah seperti Desa Batu Itam, Desa Buluh Tumbang, Desa Perawas, dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Membalong," ujarnya.
"Meskipun produksi capai belum memenuhi kebutuhan masyarakat yang mencapai 1.200 ton, tetapi kemampuan produksi sebanyak 851,52 ton sudah terbilang menggembirakan," katanya.
Ia mengatakan, Belitung pernah tercatat sebagai daerah dengan inflasi tertinggi di seluruh Indonesia dengan salah satu komoditas yang turut andil menyumbang inflasi adalah cabai.
"Kondisi sekarang petani cabai memang sedikit kurang bersemangat karena harga cabai anjlok. Hal ini disebabkan produksi melimpah sedangkan biaya produksi cabai di Belitung tinggi sedangkan harga jual rendah," katanya.
Peningkatan produksi cabai kata dia, atas berhasil mewujudkan seperti pelatihan dan sosialisasi bagi petani cabai setempat dan program bantuan benih cabai unggul dan sarana produksi lain seperti pupuk organik maupun kapur yang tepat sasaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024