Jacksonville, Florida/Charleston, South Carolina (Antara Babel) -
Kecepatan angin dari Badai Matthew berkurang Sabtu ini selagi menuju
Carolinas setelah menewaskan 900 orang di Haiti dan memicu banjir
bandang dan aliran listrik mati di Amerika Serikat tenggara.
Badai yang menimbulkan banjir dan angin ribut di Florida itu kini menerjang daerah pantai di Georgia dan South Carolina, namun kekuatan anginnya sudah berkurang.
Kecepatan angin telah turun menjadi kurang dari 135 km per jam, sehingga menjadikan badai Kategori 1 atau paling lemah dari skala Saffir-Simpson 1 sampai 5.
Paling sedikit empat orang meninggal di Florida oleh sebab terkait badai yang telah memutus aliran listrik ke 1,5 juta rumah tangga dan bisnis di AS tenggara.
Di Florida, 775.000 rumah tangga masih tanpa listrik, sedangkan di South Carolina 433.000 orang tanpa penerangan listrik, kata Gubernur Nikki Haley. Georgia Power (PLN di Indonesia) menyatakan paling sedikit 275.000 orang tak bisa dialiri listrik di negara bagian ini.
Presiden Barack Obama dan para pejabat di bawahnya menghimbau masyarakat untuk menuruti instruksi-instruksi keselamatan, demikian Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Badai yang menimbulkan banjir dan angin ribut di Florida itu kini menerjang daerah pantai di Georgia dan South Carolina, namun kekuatan anginnya sudah berkurang.
Kecepatan angin telah turun menjadi kurang dari 135 km per jam, sehingga menjadikan badai Kategori 1 atau paling lemah dari skala Saffir-Simpson 1 sampai 5.
Paling sedikit empat orang meninggal di Florida oleh sebab terkait badai yang telah memutus aliran listrik ke 1,5 juta rumah tangga dan bisnis di AS tenggara.
Di Florida, 775.000 rumah tangga masih tanpa listrik, sedangkan di South Carolina 433.000 orang tanpa penerangan listrik, kata Gubernur Nikki Haley. Georgia Power (PLN di Indonesia) menyatakan paling sedikit 275.000 orang tak bisa dialiri listrik di negara bagian ini.
Presiden Barack Obama dan para pejabat di bawahnya menghimbau masyarakat untuk menuruti instruksi-instruksi keselamatan, demikian Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016