Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan banjir rob yang menerjang sejumlah pesisir di daerah itu dipengaruhi oleh siklus pasang tinggi air laut.

"Seiring dengan waktu surut air laut maka banjir rob segera melandai," kata Kepala Pelaksana BPBD Belitung, Agus Supriadi usai mendampingi Pj Bupati Belitung Mikron Antariksa meninjau lokasi banjir rob di pesisir Kelurahan Tanjungpendam, Rabu.

Menurut dia, pada Desember terdapat tiga periode atau siklus pasang tinggi air laut yang berlangsung diawal, pertengahan, dan akhir Desember.

Ia mengatakan, pasang tertinggi air laut di perairan Tanjungpandan mencapai 2,7 sampai 2,9 meter.

"Kondisi pasang tinggi air laut diprediksi akan berlangsung sampai 21 Desember mendatang," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, siklus pasang tinggi air laut di daerah itu akan kembali terjadi pada 31 Desember sampai 3 Januari 2025 mendatang.

"Kami mengimbau masyarakat tetap mewaspadai terjadinya banjir dengan mengevakuasi barang-barang berharga milik mereka ke tempat yang lebih aman," katanya.

Pihaknya juga menyiagakan personel untuk melaksanakan kegiatan patroli di lokasi titik-titik rawan banjir rob di daerah itu.

"Kami tetap menyiagakan personel dan melaksanakan patroli di titik-titik tertentu yang sudah kami pantau," ujarnya.

Menurut Agus, guna mengantisipasi terjangan banjir rob pihaknya akan membangun tanggul penahan ombak sementara dari karung yang berisikan pasir.

"Dari BPBD Belitung sendiri dalam waktu dekat mungkin satu hari ini untuk mengantisipasi kejadian berikutnya akan memasang pasir dalam karung untuk memperlambat masuknya air laut ke wilayah perkampungan atau tempat tinggal masyarakat," katanya. 

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024