Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bekerjasama dengan TNI dan mitra-mitra terkait dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui Gerakan Orang tua asuh cegah stunting (Genting) dan penyediaan sarana air bersih bagi keluarga yang beresiko stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Babel, Mhd Irzal mengatakan kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bekerjasama dengan Korem 045 Garuda Jaya, mitra-mitra dengan memberikan bantuan dana dalam penyediaan air bersih di Desa Mabat Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka.
"Tujuannya untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting, meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting dan penyediaan air bersih bagi keluarga-keluarga yang beresiko stunting," katanya di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, maka inisiatif strategis dan upaya yang perlu dilakukan harus lebih terarah dan tepat sasaran sehingga memiliki daya ungkit dalam akselerasi percepatan penurunan stunting.
Upaya-upaya tersebut lebih fokus kepada intervensi sasaran beresiko stunting dalam rangka pencegahan terjadinya stunting baru baik dengan melakukan intervensi spesifik maupun sensitif.
"Target angka prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Dalam perpres tersebut juga ditekankan bahwa fokus pendekatan intervensi adalah pada keluarga berisiko stunting, tidak hanya pada balita stunting," ujarnya.
Potret angka prevalensi stunting Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan SSGBI tahun 2021 sebesar 18,6% lalu turun 0,1% pada tahun 2022 menjadi 18,5 (ssgi 2022) dan meningkat 2,1% menjadi 20,6% berdasarkan survei kesehatan Indonesia tahun 2023.
Salah satu bentuk komitmen pemerintah melalui kementerian kependudukan dan pembangunan keluarga adalah melalui kegiatan “Gerakan orang tua asuh cegah stunting” (GENTING) yang merupakan gerakan gotong royong yang melibatkan pemerintah daerah, BUMN, BUMD, individu/perorangan, LSM/komunitas, pihak swasta, perguruan tinggi/akademisi maupun media untuk bersama-sama memberikan bantuan bagi keluarga risiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh.
"Kegiatan genting ini diresmikan pada tanggal 5 desember 2024 oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI yang bertujuan untuk mewujudkan generasi yang cerdas, kuat dan tidak stunting serta meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting dengan menyasar ibu hamil, baduta usia 0 - 23 bulan, balita usia 24 – 59 bulan dari keluarga risiko stunting miskin," terangnya.
Perwakilan Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito mengatakan pemerintah menetapkan 1 juta keluarga risiko stunting miskin menjadi sasaran program Genting di seluruh Indonesia.
"Sedangkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 5.000 keluarga risiko stunting menjadi target program genting yang tersebar di 7 kabupaten/kota," ujarnya.
Di kabupaten bangka sendiri sebanyak 1.026 keluarga risiko stunting. Berbagai bentuk intervensi dalam program gerakan orang tua asuh ini dapat dilakukan, diantaranya dengan memberikan bantuan berupa, pertama, nutrisi berupa pemberian pangan lokal kaya protein hewani dengan kecukupan gizi dalam bentuk makanan lengkap siap santap atau kudapan yang berfungsi untuk pencegahan stunting yang diberikan dalam periode 1000 hari pertama kehidupan (1000 hpk) serta bantuan non nutrisi berupa edukasi dan penyuluhan pencegahan dan penanganan stunting, bantuan perbaikan jamban/ mck dan rumah layak huni serta penyediaan akses air bersih.
Seperti saat ini yang akan kita saksikan peresmian penyediaan sumber air bersih bagi keluarga risiko stunting kerja sama perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Korem 045/GAYA dalam program TNI manunggal air bersih.
Program ini dapat terselenggara atas kerjasama dan bantuan mitra yaitu BAZNAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bank Mandiri cabang Pangkalpinang serta pegawai perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, PKB/PLKB dan satgas stunting provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta kerjasama dan bantuan dari pihak desa mabat kecamatan bakam.
Penyediaan sumber air bersih di desa mabat kecamatan bakam kabupaten Bangka ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian kita kepada masyarakat yang belum memiliki sumber air minum layak, dimana desa mabat merupakan desa dengan jumlah keluarga risiko stunting yang belum memiliki sumber air minum layak tertinggi di kabupaten Bangka.
"Penyediaan sumber air ini pastinya sangat memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta menjadi ladang amal jariyah bagi para donatur," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Kepala Perwakilan BKKBN Babel, Mhd Irzal mengatakan kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bekerjasama dengan Korem 045 Garuda Jaya, mitra-mitra dengan memberikan bantuan dana dalam penyediaan air bersih di Desa Mabat Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka.
"Tujuannya untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting, meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting dan penyediaan air bersih bagi keluarga-keluarga yang beresiko stunting," katanya di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, maka inisiatif strategis dan upaya yang perlu dilakukan harus lebih terarah dan tepat sasaran sehingga memiliki daya ungkit dalam akselerasi percepatan penurunan stunting.
Upaya-upaya tersebut lebih fokus kepada intervensi sasaran beresiko stunting dalam rangka pencegahan terjadinya stunting baru baik dengan melakukan intervensi spesifik maupun sensitif.
"Target angka prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Dalam perpres tersebut juga ditekankan bahwa fokus pendekatan intervensi adalah pada keluarga berisiko stunting, tidak hanya pada balita stunting," ujarnya.
Potret angka prevalensi stunting Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan SSGBI tahun 2021 sebesar 18,6% lalu turun 0,1% pada tahun 2022 menjadi 18,5 (ssgi 2022) dan meningkat 2,1% menjadi 20,6% berdasarkan survei kesehatan Indonesia tahun 2023.
Salah satu bentuk komitmen pemerintah melalui kementerian kependudukan dan pembangunan keluarga adalah melalui kegiatan “Gerakan orang tua asuh cegah stunting” (GENTING) yang merupakan gerakan gotong royong yang melibatkan pemerintah daerah, BUMN, BUMD, individu/perorangan, LSM/komunitas, pihak swasta, perguruan tinggi/akademisi maupun media untuk bersama-sama memberikan bantuan bagi keluarga risiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh.
"Kegiatan genting ini diresmikan pada tanggal 5 desember 2024 oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI yang bertujuan untuk mewujudkan generasi yang cerdas, kuat dan tidak stunting serta meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pencegahan stunting dengan menyasar ibu hamil, baduta usia 0 - 23 bulan, balita usia 24 – 59 bulan dari keluarga risiko stunting miskin," terangnya.
Perwakilan Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito mengatakan pemerintah menetapkan 1 juta keluarga risiko stunting miskin menjadi sasaran program Genting di seluruh Indonesia.
"Sedangkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 5.000 keluarga risiko stunting menjadi target program genting yang tersebar di 7 kabupaten/kota," ujarnya.
Di kabupaten bangka sendiri sebanyak 1.026 keluarga risiko stunting. Berbagai bentuk intervensi dalam program gerakan orang tua asuh ini dapat dilakukan, diantaranya dengan memberikan bantuan berupa, pertama, nutrisi berupa pemberian pangan lokal kaya protein hewani dengan kecukupan gizi dalam bentuk makanan lengkap siap santap atau kudapan yang berfungsi untuk pencegahan stunting yang diberikan dalam periode 1000 hari pertama kehidupan (1000 hpk) serta bantuan non nutrisi berupa edukasi dan penyuluhan pencegahan dan penanganan stunting, bantuan perbaikan jamban/ mck dan rumah layak huni serta penyediaan akses air bersih.
Seperti saat ini yang akan kita saksikan peresmian penyediaan sumber air bersih bagi keluarga risiko stunting kerja sama perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Korem 045/GAYA dalam program TNI manunggal air bersih.
Program ini dapat terselenggara atas kerjasama dan bantuan mitra yaitu BAZNAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bank Mandiri cabang Pangkalpinang serta pegawai perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, PKB/PLKB dan satgas stunting provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta kerjasama dan bantuan dari pihak desa mabat kecamatan bakam.
Penyediaan sumber air bersih di desa mabat kecamatan bakam kabupaten Bangka ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian kita kepada masyarakat yang belum memiliki sumber air minum layak, dimana desa mabat merupakan desa dengan jumlah keluarga risiko stunting yang belum memiliki sumber air minum layak tertinggi di kabupaten Bangka.
"Penyediaan sumber air ini pastinya sangat memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta menjadi ladang amal jariyah bagi para donatur," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024