Sungailiat (Antara Babel) - Kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Idul Adha 1434 Hijrah mencapai 343 ekor sapi dan 1092 ekor kambing.
"Hewan kurban baik sapi maupun kambing sudah mulai didatangkan dari luar pulau Bangka meskipun jumlahnya belum mencapai kebutuhan masyarakat yakni mencapai 434 ekor sapi dan 1092 ekor kambing," kata Kepala Seksi Pemasaran dan Pasca Panen Hasil Peternakan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka, Krisna Ningsih di Sungailiat, Kamis.
Dikatakan, sampai sekarang pihaknya belum melakukan pendataan jumlah hewan yang sudah dipasok oleh sejumlah pedagang hewan di beberapa kecapatan di Kabupaten Bangka.
"Kami belum melakukan pendataan jumlah hewan yang sudah didatangkan oleh pedagang namun tetap diawasi secara ketat baik kondisi kesehatannya maupun asal daerah hewan tersebut," ujarnya.
Menurutnya, hewan kurban guna kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bangka semuannya dipasok dari luar pulau Bangka seperti, Palembang, Lampung dan pulau Jawa seperti Madura, karena kemampuan produksi hewan atau populasi sapi dan kambing untuk masyarakat lokal jumlahnya masih terbatas.
"Populasi hewan baik sapi maupun kambing yang dibudidayakan masyarakat belum mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban yang baru mencapai 1.028 ekor kambing dan 989 ekor sapi pertahun," jelasnya.
Meskipun jumlah populasi sapi yang dibudidayakan warga lebih banyak dibanding dengan kebutuhan hewan kurban namun, kata dia, sapi tersebut belum memungkinkan dijadikan hewan kurban mengingat usia sapi yang beragam.
"Jumlah hewan kurban tahun ini mengalami penurunan mencapai sekitar 10 persen dibanding tahun sebelumnya mengingat kondisi ekonomi masyarakat serta kurangnya komoditi daging secara nasional," jelasnya.
Sementara untuk harga sapi mengalami peningkatan 30 persen sampai 40 persen atau sekitar Rp40.000 sampai Rp45.000 per kilogram sapi hidup dari tahun sebelumnya hanya sebesar Rp30.000 per kilogram sapi hidup.
"Masalah harga pemerintah tidak dapat bisa mengintervensi karena tidak ada subsidi harga daging untuk masyarakat, harga ditentukan oleh pedagang disesuaikan dengan biaya operasional," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Hewan kurban baik sapi maupun kambing sudah mulai didatangkan dari luar pulau Bangka meskipun jumlahnya belum mencapai kebutuhan masyarakat yakni mencapai 434 ekor sapi dan 1092 ekor kambing," kata Kepala Seksi Pemasaran dan Pasca Panen Hasil Peternakan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka, Krisna Ningsih di Sungailiat, Kamis.
Dikatakan, sampai sekarang pihaknya belum melakukan pendataan jumlah hewan yang sudah dipasok oleh sejumlah pedagang hewan di beberapa kecapatan di Kabupaten Bangka.
"Kami belum melakukan pendataan jumlah hewan yang sudah didatangkan oleh pedagang namun tetap diawasi secara ketat baik kondisi kesehatannya maupun asal daerah hewan tersebut," ujarnya.
Menurutnya, hewan kurban guna kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bangka semuannya dipasok dari luar pulau Bangka seperti, Palembang, Lampung dan pulau Jawa seperti Madura, karena kemampuan produksi hewan atau populasi sapi dan kambing untuk masyarakat lokal jumlahnya masih terbatas.
"Populasi hewan baik sapi maupun kambing yang dibudidayakan masyarakat belum mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban yang baru mencapai 1.028 ekor kambing dan 989 ekor sapi pertahun," jelasnya.
Meskipun jumlah populasi sapi yang dibudidayakan warga lebih banyak dibanding dengan kebutuhan hewan kurban namun, kata dia, sapi tersebut belum memungkinkan dijadikan hewan kurban mengingat usia sapi yang beragam.
"Jumlah hewan kurban tahun ini mengalami penurunan mencapai sekitar 10 persen dibanding tahun sebelumnya mengingat kondisi ekonomi masyarakat serta kurangnya komoditi daging secara nasional," jelasnya.
Sementara untuk harga sapi mengalami peningkatan 30 persen sampai 40 persen atau sekitar Rp40.000 sampai Rp45.000 per kilogram sapi hidup dari tahun sebelumnya hanya sebesar Rp30.000 per kilogram sapi hidup.
"Masalah harga pemerintah tidak dapat bisa mengintervensi karena tidak ada subsidi harga daging untuk masyarakat, harga ditentukan oleh pedagang disesuaikan dengan biaya operasional," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013