Sungailiat (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengangkat enam guru honor sekolah menjadi guru honor daerah.
"Keenam guru honor itu sebelumnya adalah guru honor sekolah dimana gajinya diambil dari Biaya Operasional Sekolah (BOS)," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, Padli di Sungailiat, Rabu.
Setelah diangkat menjadi tenaga honor daerah gaji keenam guru itu diambil atau dibebankan ke ABPD.
"Keenam guru honor sekolah menjadi tenaga honor daerah adalah mereka yang bertugas di desa terpencil, tertinggal dan terjauh (3T)," ujarnya.
Kebijakan pemerintah daerah atas pengangkatan guru ini karena pertimbangan membantu meningkatkan kesejahteraan guru tersebut dimana sebelumnya hanya menerima gaji sekitar Rp500.000 per bulan.
"Sedangkan sekarang gaji yang akan diterima guru itu setelah menjadi honor daerah sebesar Rp1 juta lebih per bulan," katanya.
Dia mengatakan, pengabdian para guru honor di desa terpencil sudah cukup lama bahkan ada yang sudah mencapai 10 tahun namun belum diangkat menjadi PNS.
"Meskipun masih guru honor dengan menerima imbalan jasa yang tidak besar, namun saya lihat semangat pengabdiannya cukup tinggi karena rasa tanggung jawabnya mendidik generasi bangsa," kata Padli.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Keenam guru honor itu sebelumnya adalah guru honor sekolah dimana gajinya diambil dari Biaya Operasional Sekolah (BOS)," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, Padli di Sungailiat, Rabu.
Setelah diangkat menjadi tenaga honor daerah gaji keenam guru itu diambil atau dibebankan ke ABPD.
"Keenam guru honor sekolah menjadi tenaga honor daerah adalah mereka yang bertugas di desa terpencil, tertinggal dan terjauh (3T)," ujarnya.
Kebijakan pemerintah daerah atas pengangkatan guru ini karena pertimbangan membantu meningkatkan kesejahteraan guru tersebut dimana sebelumnya hanya menerima gaji sekitar Rp500.000 per bulan.
"Sedangkan sekarang gaji yang akan diterima guru itu setelah menjadi honor daerah sebesar Rp1 juta lebih per bulan," katanya.
Dia mengatakan, pengabdian para guru honor di desa terpencil sudah cukup lama bahkan ada yang sudah mencapai 10 tahun namun belum diangkat menjadi PNS.
"Meskipun masih guru honor dengan menerima imbalan jasa yang tidak besar, namun saya lihat semangat pengabdiannya cukup tinggi karena rasa tanggung jawabnya mendidik generasi bangsa," kata Padli.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017