Koba (Antara Babel) - Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengincar satu lembaga pendidikan di daerah itu.
"Kami sudah mendapat laporan satu lembaga pendidikan melakukan praktik pungutan liar, laporan itu kami terima justru dari Pangkalpinang dan tidak perlu kami sebutkan sekolahnya," kata Ketua Tim Saber Pungli, Kompol B Hutasoit di Koba, Selasa.
Kompol B Hutasoit yang saat ini menjabat Wakapolres Bangka Tengah, mengatakan tindakan tim Saber Pungli sebenarnya lebih kepada pencegahan bukan tindakan.
"Pencegahan sebelum terjadi, kalau sudah terjadi tentu adalah tindakan seperti laporan yang kami terima ada terjadi di sebuah lembaga pendidikan di daerah ini. Namun kami juga belum bisa bertindak karena dirinya belum menerima SK resmi, saya baru pindah di sini belum ada SK sebagai ketua Saber Pungli," katanya.
Ia mengatakan, Tim Saber Pungli ini terdiri atas pihak kepolisian, kejaksaan dan pemerintah daerah dalam rangka menghapus segala bentuk pungutan yang tidak memiliki dasar hukum yang jelas.
"Tim Saber Pungli ini bukan sebuah tim yang menakutkan tetapi sebaliknya membantu mengingatkan, membimbing mereka ke jalur yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan pihak lain," ujarnya.
Ia juga akan mengusulkan nama dalam pengisian posisi di Tim Saber Pungli cukup disebutkan jabatannya saja, tanpa menyebutkan nama.
"Ini saya usulkan karena pindah dalam tubuh Polri itu berjalan cepat, kalau hanya disebut jabatan saja misalnya Ketua Tim Saber Pungli Wakapolres maka siapa pun orang yang menjabat Wakapolres Bangka Tengah langsung otomatis menjadi ketua Saber Pungli," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kami sudah mendapat laporan satu lembaga pendidikan melakukan praktik pungutan liar, laporan itu kami terima justru dari Pangkalpinang dan tidak perlu kami sebutkan sekolahnya," kata Ketua Tim Saber Pungli, Kompol B Hutasoit di Koba, Selasa.
Kompol B Hutasoit yang saat ini menjabat Wakapolres Bangka Tengah, mengatakan tindakan tim Saber Pungli sebenarnya lebih kepada pencegahan bukan tindakan.
"Pencegahan sebelum terjadi, kalau sudah terjadi tentu adalah tindakan seperti laporan yang kami terima ada terjadi di sebuah lembaga pendidikan di daerah ini. Namun kami juga belum bisa bertindak karena dirinya belum menerima SK resmi, saya baru pindah di sini belum ada SK sebagai ketua Saber Pungli," katanya.
Ia mengatakan, Tim Saber Pungli ini terdiri atas pihak kepolisian, kejaksaan dan pemerintah daerah dalam rangka menghapus segala bentuk pungutan yang tidak memiliki dasar hukum yang jelas.
"Tim Saber Pungli ini bukan sebuah tim yang menakutkan tetapi sebaliknya membantu mengingatkan, membimbing mereka ke jalur yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan pihak lain," ujarnya.
Ia juga akan mengusulkan nama dalam pengisian posisi di Tim Saber Pungli cukup disebutkan jabatannya saja, tanpa menyebutkan nama.
"Ini saya usulkan karena pindah dalam tubuh Polri itu berjalan cepat, kalau hanya disebut jabatan saja misalnya Ketua Tim Saber Pungli Wakapolres maka siapa pun orang yang menjabat Wakapolres Bangka Tengah langsung otomatis menjadi ketua Saber Pungli," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017