Muntok (Antara Babel) - Warga Desa Rambat, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar upacara adat "taber laot" sebagai bentuk syukur atas hasil alam yang telah dinikmati selama setahun terakhir.

"Seluruh persiapan dimulai dari Kantor Kepala Desa Rambat, tadi sekitar pukul 09.30 WIB semua sudah siap dan upacara adat dimulai," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Minggu.

Menurut dia, pemkab akan selalu mendukung upaya pelestarian budaya yang ada di daerah itu untuk meningkatkan kesadaran warga akan jati diri kedaerahannya sekaligus melengkapi khasanah budaya nasional.

"Kami upayakan setiap tahun penganggarannya semakin meningkat dan bisa menjangkau seluruh adat dan tradisi yang ada," kata dia.

Sejak pagi bari, panitia upacara adat sibuk melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menyukseskan ritual setahun sekali tersebut.

Setelah diawali dengan memanjatkan doa bersama oleh dukun kampung, prosesi perarakan perahu berisi sejumlah sesaji dimulai dari lokasi itu menuju Pantai Rambat, Kecamatan Simpangteritip.

Perahu ditandu sejumlah orang berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar satu kilometer. Setelah sampai di lokasi, perahu dilepaskan dan dibiarkan dibawa arus.

"Dahulu arah laju perahu itu kami jadikan sebagai penanda pemasangan bagan untuk menangkap ikan, kalau berlayar ke arah barat berarti tahun depan kami pasang bagan di sebelah barat," kata panitia kegiatan Suhardi saat ditemui di Muntok.

"Taber laot" merupakan pemanjatan doa bersama-sama sebagai bentuk syukur kepada Sang Pencipta atas keselamatan dan dijauhkan dari berbagai bahaya selama melaut dalam setahun terakhir.

Pelepasan perahu berisi serangkaian sesaji merupakan tradisi warga Desa Rambat yang disertai dengan pengharapan agar laut memberikan keberkahan pada tahun selanjutnya.

"Laut telah memberikan kehidupan yang cukup baik bagi warga Dusun Keranji dan Rambat, melalui prosesi adat ini kami berkomitmen untuk bersama-sama menjaga kelestarian laut," katanya.

Ia berharap tahun depan bisa menggelar upacara adat tersebut dengan lebih meriah agar warisan leluhur semakin dikenal generasi muda di daerah itu.

"Dengan mengenal tradisi sendiri, generasi berikutnya akan memiliki peran dalam melestarikan warisan leluhur tersebut," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017