Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), memfasilitasi kegiatan tradisi Taber Laot yang digelar warga Desa Rambat, Kecamatan Simpangteritip.
"Penduduk di Kabupaten Bangka Barat memiliki banyak jenis tradisi yang sudah dilaksanakan rutin turun temurun, dari generasi ke generasi, dan sampai saat ini masih dilestarikan. Salah satunya yang Desa Rambat, dalam bentuk sedekah laut atau biasa disebut warga lokal Taber Laot," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Simpantgteritip, Sabtu.
Tradisi Taber Laot dilaksanakan warga yang bermukim di pesisir Pantai Batu Keranji, Desa Rambat, sebagai bentuk rasa syukur warga nelayan atas hasil tangkapan melimpah yang selama ini sudah diberikan Sang Pencipta.
Selain bentuk rasa syukur, dalam prosesi itu warga juga meminta agar selalu diberikan keselamatan selama menjalankan aktivitas menangkap ikan di perairan itu.
"Kegiatan ritual Taber Laot Desa Rambat mesti terus dilestarikan oleh masyarakat setempat, karena selain upaya menjaga kebudayaan, juga akan mendukung pengembangan pariwisata di daerah ini," katanya.
Masyarakat setempat, khususnya para pemuda, kata dia, akan terus diberikan motivasi agar ikut berperan aktif menjaga dan melestarikan tradisi Taber Laot dan tradisi-tradisi lain yang ada di daerah itu.
"Banyak dampak positif dari sisi pelestarian budaya setempat, bisa dari sisi pariwisata, perekonomian warga, pendidikan, dan lainnya. Kita akan melibatkan banyak pihak dalam sektor pariwisata dan kebudayaan ini," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah (pemda) terus mendukung kegiatan kebudayaan yang diinisiasi masyarakat karena selain bisa memperkaya khasanah kebudayaan nasional, juga akan mampu menjadi sarana mengenalkan berbagai potensi alam yang ada di Bangka Barat.
"Seperti Taber Laot Desa Rambat ini, selain kita menjaga kelestarian, kita juga bisa melihat keindahan alam pesisir di desa itu, dan kita akan ikut mempromosikannya," katanya.
Salah satu warga Desa Rambat Muhamad mengatakan ritual Taber Laot rutin dilakukan setiap tahun dan puncak rangkaian kegiatan ritual ditandai dengan melepas sebuah miniatur kapal kayu tradisional yang berisi sesaji ke tengah laut.
"Sebelum dilepas ke tengah laut, kapal mini didoakan dukun kampung, ada juga sebelumnya warga melaksanakan prosesi doa bersama di hutan adat yang ada di Pantai Batu Keranji," katanya.